Banyak yang nanya ke saya cara ngitung tarif foto gimana sih?
ini adalah cara menghitungnya secara kasar….
__________________
hitung biaya : bikin album + cetak foto + bikin frame …
hitung biaya : rokok + makan
hitung biaya : transport ke lokasi
hitung biaya : penyusutan lensa dan kamera
hitung biaya : penyusutan komputer
hitung biaya : penggunaan listrik
hitung biaya : belajar motret
hitung biaya : belajar makai komputer
hitung biaya : mikirin konsep
hitung biaya : capek seharian buat motret
hitung biaya : capek semingguan buat ngedit
hitung biaya : asisten buat bantuin motret
hitung biaya : asisten buat nemenin ngedit
ditotal semuanya… kasih ke klien… kalau gak mau.. gak usah difoto..
____________
keliatannya arogan, sombong, atau gimana gitu ya?
tapi beneran lho… kalau arahnya udah komersial untuk foto, semua harus dihitung… coba aku jabarin dari list yang kayak nota itu…
hitung biaya : bikin album + cetak foto + frame …
ini kan wajib.. karena mau dikasih ke klien
kecuali kalau gak minta dicetakin.. bisa dicoret…
hitung biaya : rokok + makan
kalau gak ngerokok ya dicoret.. kalau makan dibayarin dicoret juga
hitung biaya : transport ke lokasi
kalau dijemput.. list ini bisa dicoret
hitung biaya : penyusutan lensa dan kamera
coba liat kalau misalnya kameranya nyewa (www.sewakamera.com)
berapa harga kalau sewa sehari alat2 kita
hitung biaya : penyusutan komputer
coba ke warnet.. sewa makai komputer berapa sejamnya..
hitung biaya : penggunaan listrik
kalau misalnya listrik nyewa dari warnet bisa dicoret
hitung biaya : belajar motret
berapa biaya yang anda keluarkan untuk belajar motret
apalagi kalau misalnya kursus di darwis.. belajar sendiripun ada biayanya.. misalnya dari internet, dihitung biaya internet dsb… buatlah orang2 menghargai kalau belajar itu susah…
Harga belajar ini beda2 tergantung kemampuan.. kalau makin jago tentunya akan semakin mahal…
hitung biaya : belajar makai komputer
Gak beda sama belajar motret, belum lagi belajar olah digital…
hitung biaya : mikirin konsep kalau misalnya klien maunya aneh2, harusnya ini dimasukin..
kecuali kalau kliennya cuma mau foto biasa aja gak susah2..
ide buat foto itu mahal lho..
hitung biaya : capek seharian buat motret
kalau misalnya kita gak motret dia.. kita bisa tidur seharian, atau bisa cari kerjaan lain..
hitung harga yang pantas untuk mengganti waktumu dalam sehari yang terbuang karena motret
hitung biaya : capek semingguan buat ngedit
kalau gak ngedit foto, kita kan bisa browsing2 Kompasiana, cari ebook buat belajar, atau chating cari gebetan atau model baru…
kira2 berapa kerugian waktu yang tersita buat ngedit…
hitung biaya : asisten buat bantuin motret
biar gak capek, kan yang ngangkat2 barang kita itu asisten dan juga membantu proses pemotretan.
kira2 berapa biaya yang pantas untuk diberikan pada asisten dalam waktu pemotretan
kalau gak pake asisten ya point ini bisa dihilangkan
hitung biaya : asisten buat nemenin ngedit
sometimes, waktu ngedit, kita butuh temen buat nemenin dan kasih masukan.. buat njamu temen kan butuh duit buat beli snack dan minuman.. dihitung juga dong ini .. kecuali kalau memang lebih suka ngedit sendirian ditemani rokok dan kopi
__________________________________
kenapa harus dihitung mendetail.. kalau kita mau serius ke arah fotografi profesional kita harus mengarahkannya ke bisnis yang serius..waktupun adalah uang..
Tapi… kalau misalnya, proyek motret ini dihitung belajar ataupun pengumpulan portofolio tentu beda dengan bisnis/komersial..
namanya belajar.. gak dapat duit ya gak masalah… pengumpulan/pembuatan portofolio malah fotografernya yang mbayar
Dengan menghitung mendetail seperti ini.. maka, kita akan tau berapa “harga kita sebagai seorang profesional”
catatan : hitungan serius ini terkadang bisa dikurangi secara mepet banget, apabila yang jadi klien adalah teman.. karena niat kita mengerjakan proyek adalah persahabatan…
Tapi kalau buat “klien” yang bener2 “klien.. memberikan harga tanpa mikir alias banting harga akan merugikan anda dikemudian hari… karena klien akan berpikir “harga anda “CUMA” segitu…
_________________
Kalau alasan memberi harga murah adalah nyari pengalaman, saran saya dari pada banting harga, cari teman anda yang sudah pro untuk menangani proyek ini.. lalu anda lihat dan ikuti cara kerjanya supaya dapat pengalaman…
kalau memang mau terjun ke arah pro, ya mau gak mau harus itung2an… nggak ngitung ya namanya coba coba…
sudah siap mental kalau disebut fotografer coba coba?
Selamat menceburkan diri dalam proyek bisnis fotografi… langkah yang kamu ambil akan menentukan kesuksesan bisnis kamu..
Salam Jepret
Widianto H Didiet
http://kompasiana.com/post/edukasi/2013/03/17/menghitung-harga-jualan-fotografi/
Menghitung Harga Jualan Fotografi
Oleh: Widianto.h Didiet | 17 March 2013 | 16:03 WIB