HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :372021
United StatesUnited States
Landing page builder56Unknown
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Tags: Konspirasi

Sejarah Mafia

Sejarah Singkat Mafia di Italia

Banyak orang tahu bahwa kata ‘mafia’ berasal dari kata ‘mafioso’ dalam Bahasa Italia. Namun tidak banyak orang dapat mengerti apa definisi dari kata asal mafia, yaitu mafioso. Muncul di tahun 1863, tercatat di dalam suatu drama terkenal di Italia pada saat itu, yaitu ‘I mafiusi di la Vicaria’ yang dibuat oleh Giuseppe Rizzoto, yang secara keseluruhan menceritakan bagaimana kehidupan Geng di Kota Palermo, Italia. Ditahun 1886, kata ‘mafia’ muncul di dalam Kamus Oxford Kuno.

Kisah para Mafia Sicilia menjadi salah satu yang terkenal dalam sejarah kejahatan lintas negara yang terorganisasi. Pasalnya, dari perilaku para mafia di Sicilia-lah kemudian dunia mengenal bentuk-bentuk kelompok kriminal yang melakukan kejahatan atas dasar identitas bersama, kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu memperkaya diri sendiri dan menjaga kedudukan atau posisi tiap-tiap anggota kelompok itu.

Mulanya, Kota Sicilia dipimpin oleh penduduk asli setempat hingga akhirnnya pemimpin-pemimpin di luar Kota Sicilia menduduki kota yang terletak di tepi pantai ini. Termasuk Yunani, Roman, Byzantines, Arab, hingga mereka yang tinggal di Italia sebelah utara. Kehadiran mereka secara nyata mengubah sistem pemerintahan kota, mereka mengganti secara signifikan semua aturan-aturan yang sudah lebih dulu disepakati bersama warga Sicilia. Akibat yang sangat terlihat adalah, tidak adanya pengaturan melalui peraturan hukum bagi Warga Sicilia, mengakibatkan terjadi kesewenang-wenangan. Warga Sicilia merasa tidak aman. Inilah mula dari sifat tertutup dan saling melindungi sesama keluarga yang dilakukan masyarakat di Sicilia, sehingga kepentingan kelompok menjadi absolutisme bagi satu sama lainnya.

Disaat dunia ini dikuasai oleh kekuatan-kekuatan luar biasa dari luar kelompoknya, maka keluarga atau mereka yang berhubungan darah adalah tempat terbaik untuk meminta perlindungan dan melanjutkan kehidupan mereka. Kemudian, mereka yang semakin kuat menjadi baron, para baron ini mengusai tanah-tanah publik, dan membagi di antara mereka. Kemudian para pemilik tanah tersebut memberikan kepercayaan pada gabelloti atau petugas pajak. Dan gabelloti ini membagi-bagi tanah itu menjadi beberapa bagian, dan menyewakan kepada para pengguna. Posisi gabelloti ini sangat strategis, karena menghubungkan pengguna dan pemilik tanah, sehingga dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dari keduannya. Banyak kejahatan yang digawangi oleh gabelloti, sehingga hal tersebut terus menerus terjadi. Lahirlah mafia, menciptakan kerusahakan dan sikap mental yang buruk. Mencontohkan banyak kejahatan yang dikenal hingga sekarang, seperti korupsi, kolusi, nepotisme. Mereka saling menjaga kepentingan kelompok untuk menjaga eksistensi dan kepercayaan banyak orang. Akhirnya mafia menjadi posisi penting antara modal dan tenaga kerja. Maka jangan heran apabila hari ini kita masih melihat semua hal itu, karena telah terjadi sejak lama. Kalau akhirnya sikap pemimpin kita di Indonesia hari ini masih mengikuti pola-pola yang sudah lama dikenali sebagai KKN, maka mereka memiliki kepentingan yang sama dengan para mafia-mafia tersebut. Karena bagi mereka, anggota kelompok adalah bagian penting untuk menjaga kedaulatan kelompok dan pengakuan pihak lain.
Kehidupan mafia di awal tahun 1810an itu masih meninggalkan jejak sejarah dan pengaruhnya di dalam kehidupan masyarakat di tahun 2000an ini.

Semua penegak hukum di seluruh dunia bekerja keras untuk melawan kejahatan para mafia yang kini telah menjelma menjadi sesuatu yang sangat rumit dan canggih. Mereka tidak lagi mengandalkan para anggota mafia jalanan, namun mereka telah masuk ke banyak sistem negara dan pemerintahan. Di Italia sendiri, mafia merupakan ancaman yang selalu menghantui. Pemerintah sejak lama mengupayakan untuk terus mengurangi jumlah dan kejahatan yang dilakukan.
Sadar bahwa mereka diperangi disegala sisi, maka para mafia ini pun tidak habis akal, sehingga mereka melakukan banyak kerja sama dengan pengambil kebijakan hingga penegak hukum untuk tetap menjadi mitra, sehingga aktifitas kejahatan yang mereka lakukan dapat terus berlanjut. Perdagangan obat-obatan terlarang, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, hingga pencucian uang yang terus menerus terjadi. Meskipun dunia internasional telah merespon ancaman kejahatan para mafia ini (yang dikenal sebagai organized crime) dengan membuat konvensi-konvensi internasional, kemudian menciptakan unit intellijen keuangan dan kejahatan internasional, namun hal tersebut belum dapat sepenuhnya berjalan dengan efektif sehingga mereka bisa diberantas hingga ke akarnya.

Ryan Eka Permana Sakti | Peneliti pada Indonesian Research Center for Anti-Money Laundering and Combating Financing of Terrorism (IRCA) | FH UI 2009 | Aktivis Serambi FHUI |

http://m.kompasiana.com/post/sejarah/2013/03/14/mafia-italia-dan-eksistensi-nilai-nilainya-kini/

Mafia Italia dan Eksistensi Nilai-nilainya Kini

Oleh: Ryan Eka Permana Sakti | 14 March 2013 | 15:48 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 56 orang, minggu ini: 2992 orang, bulan ini: 13658 orang, total semuanya: 372021 orang
, United StatesUnited States,claudebot

Insane