Berjenggot kok berkata dusta?
Berjenggot kok jadi teroris?
Berjenggot kok korupsi?
Berjenggot kok merasa suci?
Mereka bersalah karena sudah berjenggot?
Atau bersalah karena sudah berdusta, melakukan teror dan korupsi lagi merasa suci?
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
كل بنى آدم خطاء وخير الخطائين التوابون
“Setiap anak Adam pasti sering melakukan dosa dan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang rajin bertaubat. ” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
Hadits-hadits tentang jenggot:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما: أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر بإحفاء الشوارب, وإعفاء اللحى
Dari Ibnu Umar رضي الله عنهما bahwasanya sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم memerintahkan untuk memangkas tipis kumis dan membiarkan jenggot. (HR. Muslim).
Jabir bin Abdillah berkata:
كنا نؤمر أن نوفي السبال ونأخذ من الشوارب
“Kami (para sahabat) diperintah untuk membiarkan jenggot dan memangkas kumis. ” (Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah no. 24918)
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
انْهَكُوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى!
“Potong tipislah kumis kalian, dan biarkanlah jenggot kalian! ” (HR.Bukhori)
عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ
“Ada sepuluh macam fitroh, yaitu memendekkan kumis, memelihara jenggot, bergosok gigi, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” (HR. Muslim)
السؤال:
ما حكم الاستهزاء باللحية والثوب القصير وغيرها من مظاهر السنة المطهرة التي أُمرنا بها ؟ ورأي فضيلتكم في الذين إذا أُمروا بهذه العبادات أشار بيده إلى قلبه وقال ( التقوى هاهنا ) ؟.
Pertanyaan:
Apa hukum memperolok-olok jenggot, pakaian yang sesuai sunnah dan perkara lahiriah sunnah lainnya yang telah diperintahkan kepada kita? Dan apa pendapat Anda tentang orang-orang yang jika diperintahkan untuk mengerjakan ibadah seperti ini lalu menunjuk ke dalam dadanya dan berkata, “Yang namanya takwa itu di sini (hati)” ?
الجواب:
الحمد لله
Jawaban:
Segala puji bagi Allah
المستهزئ باللحية أو الثوب الموافق للسنة في الطول أو بغير ذلك من السنة يكفر إذا كان يعلم ثبوت ذلك عن النبي صلى الله عليه وسلم لأنه يكون مستهزئاً بقول النبي صلى الله عليه وسلم وفعله . ويكون في هذه الحالة معانداً للنبي عليه الصلاة والسلام ساخراً من سنته والذي يسخر من السنة ويستهزئ بما ثبت في السنة وهو يعلم ليس بمسلم .
Orang-orang yang memperolok-olok jenggot atau pakaian yang sesuai sunnah dalam hal panjangnya atau perkara sunnah lainnya, maka ia telah kafir jika sudah mengetahui bahwa seluruh perkara tadi ada keterangannnya dari Nabi صلى الله عليه وسلم. Sebab, orang tadi sudah memperolok-olok sabda dan perbuatan Nabi صلى الله عليه وسلم. Dalam hal ini ia telah menentang Nabi dan melecehkan sunnahnya. Sementara orang yang melecehkan sunnah Nabi dan memperolok-oloknya sedangkan ia sudah mengetahui itu, berarti ia bukan lagi seorang muslim.
قال تعالى : ( قل أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزئون ، لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم ) التوبة/65-66 .
Allah تعالى berfirman: {Katakanlah (wahai Rasul): “Apakah Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kalian perolok-olok? Tidak usah kalian minta maaf, sungguh kalian telah kafir setelah keimanan kalian. “} (QS. At-Taubah: 65-66)
والذي يقول إذا دُعي لحكم شرعي التقوى في القلب ولا ينفذّ الحكم الشرعي فهذا كذاب أشِر فإن الإيمان قول وعمل وليس بالقلب فقط ويكون كلامه السابق موافقا لقول المرجئة المبتدعة الخبيثة التي تحصر الإيمان بالقلب دون الجوارح ثم لو كان القلب سليماً والإيمان فيه وافر لظهر ذلك على الأعمال يقول النبي صلى الله عليه وسلم : ( ألا إن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب ) رواه البخاري (52) ومسلم (1599) ، ويقول أيضاً : ( إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم ) رواه مسلم (2564) .
Orang yang jika diajak untuk melaksanakan hukum syariat lalu berkata, “Yang namanya takwa itu di hati, ” dan ia tidak melaksanakan hukum syariat, maka orang ini adalah pendusta dan sombong. Karena sesungguhnya iman adalah perkataan dan perbuatan, bukan hanya di hati saja. Dan perkataannya ini sama dengan perkataan sekte sesat murjiah yang membatasi iman itu hanya ada pada hati tanpa perbuatan.
Kemudian, seandainya hatinya itu baik dan keimanan di dalamnya besar, niscaya tampaklah itu pada perbuatannya. Berdasarkan sabda Nabi
صلى الله عليه وسلم: “Sesungguhnya di tubuh itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, niscaya baiklah seluruh anggota tubuhnya. Dan jika itu rusak, niscaya rusaklah seluruh anggota tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu hati! ” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian dan juga harta kalian, melainkan Dia melihat hati kalian dan perbuatan kalian. ” (HR. Muslim no. 2564)
وعلى أية حال فإن هذا القول من هؤلاء المعاندين الرافضين أتباع الحق وتنفيذ الأحكام الشرعية هو علامة على نقص إيمانهم ويريدون بذلك إيقاف الدعاة والناصحين عن دعوتهم ونصيحتهم .
Kesimpulannya, perkataan tadi yang muncul dari para penentang dan penolak orang-orang yang ingin menegakkan al-haq dan hukum syariat adalah tanda lemahnya iman mereka dan bertujuan untuk menghentikan dakwah dan nasehat.
Sumber: http://islamqa.info/ar/ref/10397
http://m.kompasiana.com/post/edukasi/2013/03/12/berjenggot-kok-korupsi/
Berjenggot Kok Korupsi?
Oleh: Abu Yahya | 12 March 2013 | 20:27 WIB