HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :761805
United StatesUnited States
Create a site without programming293Mozilla
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Tags: Fiksi, Filsafat, Gaul, muda

Cinta Satu

Aku sadar, sejak awal seharusnya tak kumulai kisah ini, bukan kisah tentangku, bukan pula kisah tentangmu, tapi ini kisah tentang kita.

Hingga saat ini aku tak mengerti sejak kapan kisah ini kita awali, semua yang terjadi begitu tak terprediksi, yang kita tahu lambat laun waktu mengiringi hati dan kita mulai saling jatuh hati. Awalnya hati tak pernah sadari karena asa terselip diantara sunyi, yang aku tahu kita selalu berbagi. Waktu terus berpacu bersama detak detiknya merambah hati kita yang selalu habiskan waktu bersama namun rasanya itu tak cukup tuk menyimpulkan bahwa itu adalah cinta.

Tiba waktunya kau tinggalkan aku dalam waktu lama, bukan karena maumu atau mauku tapi karena memang semestinya. Awalnya aku rasa itu biasa, namun kini kurasa ada yang hilang setiap kutiti hari, ada ruang hati yang tak terisi saat kau tak disini, terbias sendu payungi kalbu karena kini aku rasa rindu. Tak pernah kuucap rindu padamu meski sesak menunggu dirimu dibatas waktu, bukan gengsi atau khawatir kau tak berbalas rindu, tapi karena tahu bahwa kita takkan satu karena satu.

Kau pun selalu bungkam, namun pancaran sinar matamu tak mampu berkilah sadari adanya asa cinta. Pernah kudapati kau sendu menungguku karena hariku tersita tak dapat bersamamu, bahasa tubuhmu isyaratkan bahwa kau cemburu. Tak pernah nyata kau tunjukan perhatianmu karena kutahu kau tak ingin tumbuhkan harap dihatiku. Kau pun begitu, sama denganku, tahu bahwa kita takkan satu karena satu.

Sering kita bertukar kisah, merangkai cerita, membuai kita dalam melodi tawa dan rasa bahagia. Tak jarang pula kita berbagi saling menerjemahkan arti dari keyakinanku dan keyakinanmu, dan dalam diam kita menyadari ada sisi yang tidak mungkin saling menyatu. Kita berpura-pura dalam tawa, tutupi luka jiwa yang menganga karena perbedaan agama. Kita bukanlah jiwa yang diciptakan Tuhan untuk hidup saling mendampingi. Sekuat apapun hati hindari, sekeras apapun hati mengelak bahwa kita tak saling jatuh hati, kenyataan tetap tak bisa dipungkiri. Meskipun begitu, aku yakin Tuhan tlah siapkan rencana indah untuk kita dijalan yang berbeda dan disanalah kita dinanti oleh belahan jiwa yang telah Tuhan tetapkan sejak kita masih ada dalam rahim ibunda. Jalan kita masih panjang cintaku, meski aku dan kamu takkan satu karena satu.


http://m.kompasiana.com/post/cermin/2013/03/09/aku-kamu-takkan-satu-karena-satu/

Aku, Kamu, Takkan Satu Karena Satu

Oleh: Nur Annisa | 09 March 2013 | 18:21 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 293 orang, minggu ini: 3846 orang, bulan ini: 293 orang, total semuanya: 761805 orang
, United StatesUnited States,Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)

Polly po-cket