Sensasi Seks Keroyokan
HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :761201

Free mobile website builder1217Mozilla
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Kerang Hijau Teluk Jakarta Berbahaya

Kalau ingat kerang hijau, pasti saya langsung teringat putra saya. Betapa cinta dia dengan kerang hijau sampai-sampai ketika saya ajak ke Chicken Hartz Buffet, dia bisa menghabiskan 6 porsi kerang hijau saja! Sementara makanan lainnya tidak ia sentuh sedikitpun. Makanya kalau di satu restoran ada menu kerang hijau, pastinya itu menjadi pilihan utama dia.

Sayangnya, saya sempat ngeper juga menonton metro tv sore ini. Pasalnya, di acara terbaru mereka yang bertajuk 3 60, pemberitaan yang diwartakan cukup mengejutkan. Disampaikan bahwa kerang hijau produksi teluk Jakarta sudah tidak layak konsumsi. Artinya kerang hijau sudah sangat tercemar dan banyak mengandung racun di dalamnya.

Tercemarnya kerang hijau tentu tidak lepas dari tercemarnya teluk Jakarta yang menurut penelitian, merupakan teluk paling tercemar di Asia. Sebenarnya, penetapan teluk Jakarta sebagai teluk paling tercemar ini berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1979. Sayangnya, kondisi ini tampaknya dibiarkan saja oleh pemerintah. Buktinya, sampai saat ini, praktek budidaya dan pencarian kerang hijau di teluk Jakarta masih berlangsung dan tidak ada tanda-tanda larangan apapun dari pihak terkait yang menyatakan bahwa kerang hijau yang berasal dari teluk Jakarta tidak layak konsumsi, alias beracun.

Padahal, pemasaran kerang hijau ini sudah mencapai daerah-daerah pinggiran Jakarta, semisal Bekasi. Sering saya jumpai penjual kerang hijau keliling yang sudah diolah. Konsumen tinggal memakannya saja. Entah kerang hijau yang mereka jual berasal dari teluk Jakarta atau bukan. Jika saja iya, maka kemungkinan besar banyak masyarakat yang sudah secara tidak langsung menyimpan racun di tubuh mereka.

Kebetulan, putra saya seringnya mengkonsumsi kerang hijau di salah satu restoran cepat saji yang cukup ramai pengunjung, seperti D’Cost. Apakah restoran ini menyuplai kerang hijau dari teluk Jakarta? Entahlah. Tapi sepertinya pihak restoran harus mulai waspada dengan suplai kerang hijau mereka.

Pastinya, jika konsumsi kerang hijau yang tercemar ini masih dilakukan, tidak menutup kemungkinan akan memunculkan berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang terjangkit karena mengkonsumsi kerang hijau tercemar adalah minamata. Penyakit ini merupakan penyakit karena mengkonsumsi makanan yang mengandung merkuri yang berlebihan. Umumnya disebabkan karena air limbah.

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian banyak pihak, terutama kementrian kelautan. Karena jika masyarakat dibiarkan mengkonsumsi kerang hijau yang tercemar, dikhawatirkan banyak masyarakat yang terjangkit penyakit minamata. Padahal sebenarnya kerang hijau itu sangat bagus untuk kesehatan.

Menurut penelitian didalam 100 gram kerang mengandung 33 persen vitamin B12 dari kebutuhan harian yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Mengkonsumsi vitamin B12 juga akan melindungi kolon dari kanker, karena vitamin B12 mampu mencegah terjadinya mutasi sel. Kerang juga kaya akan asam lemak omega 3, kalium serta magnesium, zat-zat ini mempunyai manfaat yang baik membantu kinerja  sistem kardiovaskular, sehingga baik untuk menjaga kesehatan jantung. Tentu jika kerang hijau itu dikonsumsi dalam keadaan terbebas dari zat merkuri.

Semoga saja pemerintah bisa mengembalikan kondisi teluk Jakarta menjadi teluk bebas pencemaran kembali sehingga para nalayan pun dapat mencari kerang hijau yang sehat. Dan tentu tetap melanggengkan mata pencaharian mereka sebagai pencari kerang hijau

http://m.kompasiana.com/post/polusi/2013/02/09/kerang-hijau-tidak-layak-konsumsi/

Kerang Hijau Tidak Layak Konsumsi

Oleh: Nunung Nuraida | 09 February 2013 | 17:26 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 1217 orang, minggu ini: 3242 orang, bulan ini: 24433 orang, total semuanya: 761201 orang
, ,Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)