Polaroid
HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :761224

Create a site without programming1240Mozilla
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Inspiratif : Daur Ulang Air Limbah di Senayan City

Detik.com pada Rabu, 6 Feb 2013 mengangkat berita dengan judul: Air Toilet Senayan City Ternyata Dari ‘Air Limbah’. Disebutkan bahwa ini bagian dari semangat Go Green sehingga mall tersebut yang sudah menggunakan hasil daur ulang air limbah untuk membilas toilet, menyiram taman dan AC (cooling tower) Dan mereka bisa menghemat hingga 40% pengeluaran untuk PDAM.

Maksudnya memberikan edukasi, judul tersebut malah terbaca provokatif sehingga mengundang tanggapan negatif di twitter.

Misalnya:

- @SiskaPermataa Wew ga lgi2 deh k sency hahaha RT @detikcom: Air Toilet Senayan City Ternyata Dari ‘Air Limbah’ http://t.co/5UGm7zP5 via @detikfinance
- @illa
illona Astagaa!!Mana sering bgt!! RT @chikamandang: Wadowww” imeruuu: ː̗̀(☉,☉)ː̖́ RT @detikcom: Air Toilet Senayan City Ternyata Dari ‘Air Limbah’
- @NoviaAngelina Keterlaluan bgt.. Ckckck RT @detikcom: Air Toilet Senayan City Ternyata Dari ‘Air Limbah’ http://t.co/IqziLcGF via @detikfinance

Teknologi pengolahan limbah sudah demikian berkembang pesat, jauh lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk menerimanya. Itu sebabnya untuk saat ini, penerapan teknologi pengolahan limbah bergantung pada 30% teknologi, 30% skill operator dan 40% budaya/kebiasaan/niat. Tanggapan miring masyarakat itulah yang membuat gedung-gedung komersial/publik sangat berhati-hati menerapkan teknologi daur ulang air limbah. Sambil menunggu masyarakat kita teredukasi dan teknologi ini bisa diterapkan secara massal.

Lihat saja, kita sudah mempunyai teknologi yang mendaur ulang sampah plastik/kertas sejak puluhan tahun lalu, tetapi kita tidak bisa dengan gampang merubah kebiasaan masyarakat untuk bisa memilah sampah. Jangankan memilah, membuang sampah pada tempatnya belum benar-benar dipraktekkan.

Hal yang sama juga terjadi dengan daur ulang air limbah.

Bagaimana air limbah domestik diolah?

Ada banyak jenis pengolahan limbah, tetapi melihat gambar yang dimuat detikcom, sistem pengolahan limbah dengan metode lumpur aktif (activated sludge). Di seluruh dunia, ini adalah metode yang paling banyak digunakan untuk menangani limbah cair organik. Limbah cair organik berasal dari toilet dan dapur (restoran) dan karenanya mudah untuk diuraikan secara biologis.

Semuanya diolah di dalam instalasi yang disebut STP (Sewage Treatment Plant) atau sering disebut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Jadi air limbah dari semua toilet, urinoir, dapur, wastafel, salon, laundry dialirkan ke STP sebelum airnya dibuang atau didaur ulang.

Di dalam instalasi ini, air limbah diolah dalam sebuah bak/kolam yang berisi lumpur aktif. Yang disebut lumpur itu sebenarnya adalah kumpulan bakteri dalam jumlah banyak sehingga membentuk suspensi kental di dalam air. Jika 1 liter air disaring dan dikeringkan, kita bisa mendapatkan 2-5 gram lumpur di mana 70% lumpur itu adalah koloni bakteri.

Koloni bakteri inilah yang saling berbagi tugas menguraikan limbah organik menjadi gas dan lumpur (yang tidak aktif) sehingga menghasilkan air yang dikatakan aman untuk dibuang ke lingkungan atau bila perlu diolah lebih lanjut.
Untuk membuang ke lingkungan pun, oleh otoritas lingkungan setempat (misalnya BPLHD DKI), menetapkan ada 8 indikator yang harus dipenuhi agar tidak mencemari lingkungan. Yaitu: Biochemical Oxygen Demand (BOD-5), Chemical Oxygen Demand (COD), pH, ammoniak, zat organic (permanganate), kandungan lemak, deterjen, padatan tersuspensi (Total Suspended Solids/TSS). Ajaibnya, sistem pengolahan lumpur aktif bisa langsung menurunkan 8 indikator tersebut sekaligus dalam waktu 6-24 jam.

Mendaur ulang
Untuk mengolah air dari hasil olahan STP/IPAL dibuatlah lagi instalasi tambahan yang disebut WTP (Water Treatment Plant). Instalasi ini mirip sebagaimana yang ada di PDAM dengan beberapa tambahan fitur sesuai dengan kebutuhan akhir yang akan digunakan.

Kalau hanya untuk menyiram tanaman, cukup menambahkan sistem penyaring pasir dan karbon (Sand & Carbon Filter). Sand filter untuk menjernihkan, carbon filter untuk menghilangkan bau dan warna.

Kalau untuk sistem pendingin ruangan gedung (cooling tower), ditambahkan lagi filter demineralisasi/softener untuk menghilangkan logam-logam terlarut (besi,mangan, kalsium) yang bisa membuat instalasi pendingin berkerak/berkarat. Kalau untuk menyiram toilet, ada yang sampai memasang sistem penyaring membrane (membrane filtration) untuk jenis ultrafiltrasi.
Membrane filtration adalah sistem pengolahan air kasta tertinggi dan termodern yang ada di dunia saat ini. Di pasaran kita mengenal dengan nama Mikro Filtrasi (MF), Ultra Filtrasi (UF) dan Reverse Osmosis (RO). Jadi kalau ingin langsung dipakai sebagaimana air bersih ditambahkan lagi sistem reverse osmosis.

Dengan semua tahapan proses itu, air hasil daur ulang dipastikan bersih.

Sekedar sebagai contoh, jika Anda memperhatikan sistem pemurnian air yang dijual oleh Unilever (Pureit). Mereka menggunakan kombinasi mikrofiltrasi, carbon aktif, ultrafiltrasi dan disinfektasi, sehingga menghasilkan air siap minum.

Seberapa higienis?
Higienis di sini maksudnya bebas bakteri/virus/mikrorganisme/kuman penyakit. Ini menjadi perhatian utama di dalam praktek daur ulang air limbah.

Setelah melewati sand & carbon filter, kuman tersaring hingga 90% dan melewati UF 99.9%, kecuali virus, maka di sistem RO hingga 99.999% termasuk virus dapat disaring.

Kalaupun masih ada yang lolos akan dibunuh lewat sistem disinfektasi. Ada banyak pilihan untuk itu.

Mulai dari yang konvensional seperti klorinasi sebagaimana di PDAM, sampai sistem ultra violet bahkan ozonisasi. Kalau dalam praktek daur ulang, sistem disinfektasi dilakukan minimal dua kali. Pertama setelah air keluar dari sistem STP dan kedua setelah keluar dari sistem WTP sebelum dipakai. Dengan rangkaian seperti itu, mustahil rasanya ada bakteri/virus yang lolos.
Ini hanya bisa terjadi jika sistem dipasang dengan benar dan dioperasikan secara disiplin oleh operator yang terlatih.

Apakah halal?

Komisi Fatwa MUI sudah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan hasil daur ulang air limbah sejak tahun 2010 (Fatwa No. 2/Tahun 2010)

Saya kutipkan beberapa point yang terkait:

Dalam Ketentuan Umum ditulis: “Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan air daur ulang adalah air hasil olahan (rekayasa teknologi) dari air yang telah digunakan (musta’mal), terkena najis (mutannajis) dari air yang telah digunakan salah satu sifatnya, yakni rasa, warna, dan bau (mustaghayyir) sehingga dapat dimanfaatkan kembali”

Dan dalam Ketentuan Hukum ditulis “Air daur ulang sebagaimana dimaksud dalam angka 1 boleh digunakan untuk berwudhu, mandi, mensucikan najis dan istinja’, serta halal diminum, digunakan untuk memasak dan untuk kepentingan lainnya, selama tidak membahayakan kesehatan”.

Walaupun sudah halal, dalam prakteknya, air hasil daur ulang hanya dipakai untuk kebutuhan yang tidak ada kontak langsung dengan manusia. Biasa dibatasi untuk menyiram toilet, taman, cooling tower. Ini semua terkait belum teredukasinya masyarakat.

Misalnya untuk di toilet, dibuat sistem perpipaan ganda (dual plumbing), di mana pipa untuk menyiram toilet dibuat terpisah dengan pipa air untuk cebok. Untuk cebok, masih tetap menggunakan air PDAM. Demikian pula di urinoir (tempat kencing laki-laki), karena hanya ada 1 pipa, masih menggunakan air dari PDAM.

Ekonomiskah?

Kalau dihitung kasar, antara 30-60% pemakaian air di mall hanya untuk menyiram toilet, menyiram taman dan untuk cooling tower. Untuk operasional WTP, memerlukan biaya operasional antara Rp 2.000-6.000 per m3 air. Bandingkan dengan air PDAM di Jakarta yang harganya Rp. 12.550/m3. Itu sebabnya untuk mall yang disebut oleh detikcom mengklaim bisa menghemat hingga Rp 200 juta per bulan. Diperkirakan mereka memakai air antara 800-1000 m3 per hari dan 400 m3 nya disuplai oleh sistem daur ulang.

Tetapi tentu saja untuk di daerah, sistem daur ulang ini tidak menarik mengingat harga air PDAM di daerah sangat-sangat murah.

Apakah bisa melihat proses ini secara langsung?

Berdasarkan pengamatan saya, semua mall di Jakarta sudah memiliki sistem pengolahan limbah (STP), tetapi masih sedikit yang menerapkan sistem daur ulang (WTP). Jika Anda berbelanja ke mall apa saja dan berada di basement paling bawah, beranikan diri untuk bertanya kepada petugas engineering, “Apakah saya bisa melihat STP di mall ini?” Kalau beruntung, mereka biasanya berbaik hati memandu Anda ke dalam instalasi dan melihatnya. Walaupun ada sebagian kecil yang menganggap STP adalah areal terlarang.

Jika masyarakat dan pelaku bisnis teredukasi dengan baik, mimpi kita untuk memiliki sungai di tengah kota yang bersih akan menjadi kenyataan lebih cepat daripada yang diduga oleh kita semua.

http://m.kompasiana.com/post/polusi/2013/02/08/daur-ulang-air-limbah-teknologinya-siap-publik-masih-ragu/

Daur Ulang Air Limbah: Teknologinya Siap, Publik Masih Ragu

Oleh: Yovi Toni | 08 February 2013 | 15:29 WIB

Back to posts
Comments:
[2016-10-04 20:21] PT Tirtapure Envirotek :

PT Tirtapure Envirotek adalah perusahaan kontraktor dan penyedia peralatan untuk pengolahan air bersih dan pengolahan air limbah – http://www.tirtapure.com
FRP Filter Tank http://www.tirtapure.com/2016/07/tabung-filter-air.html
Pressure Filter Tank href http://www.tirtapure.com/2016/07/pressure-filter-tank.html
Water Pressure Tank href http://www.tirtapure.com/2016/07/water-pressure-tank.html
Membrane Pressure Tank http://www.tirtapure.com/2016/07/membrane-pressure-tank.html
Panel Water Tank http://www.tirtapure.com/2016/07/panel-water-tank.html
Clarifier Tank http://www.tirtapure.com/2016/08/clarifier-tank.html
Membrane Reverse Osmosis http://www.tirtapure.com/2016/08/membrane-reverse-osmosis.html
Membrane Housing http://www.tirtapure.com/2016/08/membrane-housing.html
Cartridge Filter http://www.tirtapure.com/2016/08/cartridge-filter.html
Cartridge Filter Housing http://www.tirtapure.com/2016/08/cartridge-filter-housing.html
Filter Bag http://www.tirtapure.com/2016/08/filter-bag.html
Bag Filter Housing http://www.tirtapure.com/2016/08/bag-filter-housing.html
Ultraviolet Sterilizer http://www.tirtapure.com/2016/08/ultraviolet-sterilizer.html
Dosing Pump http://www.tirtapure.com/2016/08/dosing-pump.html
Ozone Generator http://www.tirtapure.com/2016/08/ozone-generator.html
Pasir Silika http://www.tirtapure.com/2016/08/pasir-silika.html
Karbon Aktif http://www.tirtapure.com/2016/08/karbon-aktif.html
Ion Exchange Resin http://www.tirtapure.com/2016/08/ion-exchange-resin.html
Manganese Greensand http://www.tirtapure.com/2016/08/manganese-greensand-plus.html
Reverse Osmosis System http://www.tirtapure.com/2016/08/reverse-osmosis-system.html
Water Demineralization System http://www.tirtapure.com/2016/08/water-demineralization-system.html
Water Softener http://www.tirtapure.com/2016/08/water-softener-system.html
WWTP Biofilter System http://www.tirtapure.com/2016/08/wwtp-bofilter-system.html

[2016-10-04 20:20] PT Tirtapure Envirotek :

<a href="http://www.tirtapure.com" rel="dofollow">PT Tirtapure Envirotek</a> adalah perusahaan nasional yang berkiprah dalam industri pengolahan air bersih dan air limbah sebagai kontraktor dan penyedia peralatan
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/07/tabung-filter-air.html" rel="dofollow">FRP Filter Tank</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/07/pressure-filter-tank.html" rel="dofollow">Pressure Filter Tank</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/07/water-pressure-tank.html" rel="dofollow">Water Pressure Tank</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/07/membrane-pressure-tank.html" rel="dofollow">Membrane Pressure Tank</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/07/panel-water-tank.html" rel="dofollow">Panel Water Tank</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/clarifier-tank.html" rel="dofollow">Clarifier Tank</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/membrane-reverse-osmosis.html" rel="dofollow">Membrane Reverse Osmosis</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/membrane-housing.html" rel="dofollow">Membrane Housing</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/cartridge-filter.html" rel="dofollow">Cartridge Filter</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/cartridge-filter-housing.html" rel="dofollow">Cartridge Filter Housing</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/filter-bag.html" rel="dofollow">Filter Bag</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/bag-filter-housing.html" rel="dofollow">Bag Filter Housing</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/ultraviolet-sterilizer.html" rel="dofollow">Ultraviolet Sterilizer</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/dosing-pump.html" rel="dofollow">Dosing Pump</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/ozone-generator.html" rel="dofollow">Ozone Generator</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/pasir-silika.html" rel="dofollow">Pasir Silika</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/karbon-aktif.html" rel="dofollow">Karbon Aktif</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/manganese-greensand-plus.html" rel="dofollow">Manganese Greensand Plus</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/ion-exchange-resin.html" rel="dofollow">Ion Exchange Resin</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/reverse-osmosis-system.html" rel="dofollow">Reverse Osmosis System</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/water-demineralization-system.html" rel="dofollow">Water Demineralization System</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/water-softener-system.html" rel="dofollow">Water Softener System</a>
<a href="http://www.tirtapure.com/2016/08/wwtp-bofilter-system.html" rel="dofollow">WWTP Biofilter System</a>


UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 1240 orang, minggu ini: 3265 orang, bulan ini: 24456 orang, total semuanya: 761224 orang
, ,Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)