Teya Salat
HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :372641

Visual mobile site building tool676Unknown
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Jakarta Akan Dirubah Oleh Jokowi

Hari ini saya ikutan musrenbang di Balaikota DKI Jakarta. Musrenbang ini merupakan musyawarah perencanaan pembangunan kota Jakarta untuk 5 tahun ke depan, 2013 - 2017, yang melibatkan unsur pemerintah DKI Jakarta, DPRD DKI, pemerintah pusat, DPD dan wakil masyarakat.

Perencanaan pembangunan Jakarta tentu sesuai dengan visi Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dan yang menariknya, ketika Jokowi memberi arahan, Jokowi menekankan sekali soal branding kota Jakarta atau positioning kota Jakarta itu seperti apa. Jangan sampai membangun sebagai kota metropolitian, tetapi tanpa arah. Tidak jelas mau kemana.

Setiap kota seharusnya memang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan kota lain. Jokowi menyebutkan perbandingan Jakarta dengan Singapore, Kuala Lumpur, Paris, yang memang sudah mempunyai kota dengan branding tersendiri.

Dan karena etnik asli Jakarta adalah Betawi, maka Jokowi mengharapkan, positioning Jakarta itu nantinya ada sentuhan Betawi nya.

Bahkan Jokowi menyebutkan, bukan hanya memakai pakaian khas Betawi seminggu sekali di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, tetapi akan dipakai juga di lingkungan sekolah, kalau bisa juga di pegawai hotel, dan kalau bisa juga di seluruh penduduk Jakarta. Nah loh, hehee… Tetapi seminggu sekali, untuk menunjukkan keunik-an tersebut.

Selain itu, fasad-fasad bangunan megah perkantoran, gedung kesenian, museum, atau hotel juga ada sentuhan budaya Betawi, dicampur dengan model kolonial. Untuk ini Jokowi akan berkonsultasi dengan Ahli Arsitektur Indonesia, mendesain fasad (jadi hanya aksesoris tampak depan).

Pemprov DKI juga akan membangun Mesjid Raya Jakarta yang bernuansakan Betawi di Jakarta Barat. Dan akan membangun kampung etnik Betawi sebagai tempat reservasi budaya dan sekaligus tempat wisata.

Memang, sudah saatnya DKI Jakarta serius membangun budaya dan seni sebagai ruh atau spirit sebuah kota. Dan ternyata, walau sedikit yang baru dibangun, tingkat kunjungan ke gedung kesenian dan kampung/situs etnik, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Seperti Museum Kota Tua, setelah ditata sedikit, mengalami peningkatan kunjungan 3 kali lipat, dari 827.239 orang menjadi 2.468.507 orang. Sementara Pusat Perkampungan Budaya Betawi dan Balai Latihan kesenian, Gedung Kesenian Jakarta, pertunjukan seni di Taman Ismail Marzuki (TIM), meningkat dari 1.050.000 orang menjadi 4.650.000 orang per tahun. (sumber: Bappeda DKI Jakarta).

Tetapi tentu saja, sebagai kota modern, kota Jakarta tetap membutuhkan infrastruktur yang menopang warganya agar hidup lebih nyaman dan manusiawi. Diantaranya yang dikejar tahun ini juga adalah MRT dan Monorail. Penambahan ratusan armada busway, dan peremajaan angkutan publik seperti Kopaja-Metromini.

Juga Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang akan diperbanyak lagi. Jokowi menyebutkan, akan ada 25 hektar lahan yang akan dibebaskan Pemprov DKI untuk membangun botanical Garden, Waduk (yang sudah ada) sebagai danaunya, dan taman taman yang bisa dipakai oleh publik. Aduh, senangnya kalo ini bisa terwujud. Jakarta punya taman publik yang lebih indah dari hutan artifisial di Singapura, hehee..

Semoga semua bisa terwujud, Amiin….

Ya Sudah, Salam Kompasiana!

http://m.kompasiana.com/post/metro/2013/02/05/jokowi-positioning-jakarta-kota-modern-dengan-sentuhan-betawi/

Jokowi: Positioning Jakarta, Kota Modern dengan Sentuhan Betawi?

Oleh: Ilyani Sudardjat | 05 February 2013 | 14:26 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 676 orang, minggu ini: 3612 orang, bulan ini: 14278 orang, total semuanya: 372641 orang
, ,claudebot