HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :761267
United StatesUnited States
Mobilize your web site1283Mozilla
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Kesalahan KPSI

KPSI adalah komite penyelamat sepak bola Indonesia. Memiliki visi dan misi membawa sepak bola Indonesia menjadi lebih baik. Namun sayang seribu sayang dalam pelaksanaanya dalam MENYELAMATKAN, mereka melakukan beberapa kesalahan fatal yang membuat mereka minim dukungan. Berikut beberapa kesalahan fatal yang mereka lakukan :

A. KPSI berhubungan dengan BAKRIE dan GOLKAR

Sudah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia sepak bola nasional nama bakrie dan golkar memiliki stigma yang negatif. Selama delapan tahun kepemimpinan nurdin di PSSI, sepak bola nasional benar benar terpuruk, dan parahnya lagi nama bakrie dan golkar menjadi penyebab utama keterpurukan tersebut. Masih terngiang dipikiran saya mengenai pernyataan nurdin pada waktu babak final AFF cup 2010 yang lalu. “Bahwa prestasi sepak bola nasional adalah berkat partai Golkar” Hal ini benar benar membuat geram seluruh pecinta sepak bola nasional. Ujungnya bisa kita ketahui bersama seluruh pecinta sepak bola nasional bersatu menurunkan nurdin dari kepengurusan PSSI.

Dari kondisi diatas, secara logika masyarakat pecinta sepak bola nasional pasti akan ILFIL duluan terhadap KPSI karena mereka berhubungan dengan bakrie dan berbau partai golkar. Apalagi dikaitkan dengan pemilu 2014 yang akan datang dimana ARB mencalonkan diri menjadi presiden negara ini. Apabila sepak bola, bakrie dan golkar di kaitkan secar nalar sederhana akan ada banyak kepentingan disana.  Dari sini saja dapat dimengerti mengapa dukungan terhadap KPSI menjadi sedikit.

B. KPSI salah dalam bersikap dan dalam mengambil kebijakan

KPSI sebenarnya memiliki nilai lebih karena mereka didukung oleh 2/3 anggota PSSI. Sayang mereka salah dalam melangkah, memperjuangkan pendapat mereka dengan cara keluar dari PSSI dan mengambil sikap yang bertentangan dengan aturan yang ada membuat mereka kehilangan kelebihan 2/3 anggota diatas. Apabila KPSI bisa berpikir lebih panjang sedikit, seharusnya mereka tetap berjuang didalam PSSI. Dengan dukungan 2/3 anggota seharusnya mereka bisa berpengaruh dalam setiap keputusan yang akan diambil oleh PSSI. Sayangnya mereka terlalu sombong dan memilih berjuang diluar aturan PSSI, sehingga kelebihan mereka dalam 2/3 anggota menjadi sia sia. Karena begitu mereka menyatakan keluar dari PSSI, hak mereka pun dengan otomatis akan hilang.

KPSI juga melakukan blunder dalam mengambil kebijakan mengenai TIMNAS. Pada awal pemain ISL dilarang memperkuat timnas sebenarnya masyarakat mulai bersimpati kepada KPSI. Namun sayang mereka tidak menangkap momentum ini dan malah melarang klub ISL untuk melepas pemain mereka guna memperkuat skuad garuda pada kesempatan berikutnya. Dengan melarang pemain membela negara membuat mereka mendapat cap tak nasionalis menjadi musuh negara. Karena berbicara mengenai apapun yang berhubungan dengan Indonesia maka disitu pula ada nasionalisme. Membeli dan memakai produk dalam negeri saja bisa menunjukan rasa nasionalisme apalagi dalam hal membela negara dalam sepak bola.

Seandainya mereka tidak sombong dan tidak melarang pemain ISL membela timnas, bukan tidak mungkin dukungan kepada mereka akan bertambah. Bayangkan saja jika KPSI malah memberi perintah agar ISL mengirimkan sebanyak mungkin pemain mereka ketimnas. Saya yakin timnas akan diisi oleh mayoritas pemain ISL. Apalagi bila para pemain ISL tersebut mampu mempersembahkan prestasi bagi Indonesia, niscaya dukungan kepada KPSI akan meningkat dengan drastis.

C. KPSI salah dalam merekrut dan menempatkan orang

Tidak tepat dalam merekrut orang dan menempatkan mereka diposisi yang tidak tepat pula membuat dukungan kepada KPSI makin berkurang. Sudah kita ketahui bersama siapa tokoh tokoh utama dalam KPSI ini. Bayangkan saja, mantan preman dan mantan sopir angkot yang tidak begitu paham dunia sepak bola dan tata aturan organisasi bisa ditunjuk menjadi ketua PSSI ancol tidak hanya itu mantan koruptor pada kepengurusan PSSI nurdin malah diangkat menjadi sekjend. Tokoh tokoh utama yang lain pun tidak jauh berbeda dari mereka berdua. Masih ingat dipikiran kita kata kata ” peduli amat, sunat dua kali, APBD untuk ISL, pelunasan gaji pemain secepatnya dll” menunjukan bagaimana tokoh tokoh KPSI tidak bisa membangun image yang baik saat mereka berdiskusi diberbagai media.  Saya rasa hanya jokdri yang lumayan dapat bekerja dengan baik di KPSI tentunya disamping janji janji palsunya.

Kesalahan KPSI pun bertambah fatal ketika mereka tidak dapat mencari para pendukung yang kompeten baik di dunia nyata maupun dalam dunia maya. Rata rata pendukung KPSI didunia nyata adalah mereka para ABG yang masih alay dan ababil, sehingga tidak ada yang bisa diharapkan dari pendukung seperti mereka. Bayangkan saya membayar harga untuk membayar tiket guna menonton pertandingan klub mereka sendiri saja mereka keberatan, apalagi berkorban mendukung KPSI itu sendiri.

Di berbagai forum dunia maya pun tidak jauh berbeda, KPSI keliru dalam menggalang pendukung. Dengan mayoritas pendukung yang ABG, alay dan ababil diatas membuat setiap tulisan dan komentar mereka khususnya dikompasiana ini menjadi tidak berbobot. Alih alih mendulang dukungan lebih, opini dan komentar para pendukung KPSI di kompasiana ini malah membuat image KPSI bertambah rusak. Banyaknya tulisan dan ngawur tanpa dasar argumen yang jelas membuat diskusi yang terjadi berakhir dengan caci maki. Kesalahan kesalahan fatal seperti lupa log out juga membuat dukungan kepada KPSI makin jauh berkurang. Tidak menutup mata tetap ada pendukung KPSI yang cukup intelek, namun itu hanya segelintir saja. Dari hal ini kita bisa melihat penyebab minimnya dukungan kepada KPSI diberbagai dunia maya, padahal didunia nyata dukungan kepada klub ISL cukup besar. Tidak heran tanpa adanya penggiraingan opini oleh para penulis bayaranpun dukungan kepada KPSI menjadi sedikit dengan sendirinya.

Demikian analisa saya mengenai beberapa kesalahan fatal KPSI dalam melaksanakan visi dan misinya untuk menyelamatkan sepak bola nasional. Bisa disimpulkan bahwa kedekatan KPSI dengan bakrie dan golkar membuat para pecinta sepak bola nasional kurang respect kepada mereka. Hal ini diperparah lagi dengan berbagai kebijakan keliru yang diambil oleh KPSI. Kesalahan yang amat fatal pun dilakukan KPSI dengan salah memilih orang dan menempatkan orang yang salah tersebut diposisi yang salah pula. Dari beberapa kesalahan fatal tersebut dapat dimaklumi mengapa dukungan terhadap mereka semakin hari semakin berkurang.

Tetap dukung timnas INDONESIA

Tetap dukung dan kritisi PSSI

Tetap lawan para penghianat bangsa

http://m.kompasiana.com/post/bola/2013/02/05/beberapa-kesalahan-fatal-kpsi/

Beberapa Kesalahan Fatal KPSI….

Oleh: Soekamto Poernomo | 05 February 2013 | 14:04 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 1283 orang, minggu ini: 3308 orang, bulan ini: 24499 orang, total semuanya: 761267 orang
, United StatesUnited States,Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)

Pair of Vintage Old School Fru