Old school Easter eggs.
HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :761779

Free mobile website builder267Mozilla
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Bahaya Mendengkur

Mendengkur (snoring/mengorok) adalah fenomena pernapasan berbunyi ketika seseorang tengah lelap tertidur. Pada saat mencapai fase tidur dalam maka terjadi relaksasi otat otot termasuk otat di sekitar pangkal lidah, faring, tonsil sehingga mempersempit jalur pernapasan. Penyempitan ini akan menyebabkan aliran udara terganggu dan menyebabkan terbentuknya suara yang disebut DENGKUR

Tidur mendengkur kerap dikaitkan dengan kelelahan atau kurang tidur sehingga pasien sangat pulas untuk membalas jam tidur yang kurang. Dengkuran yang terjadi biasanya dengan frekwensi rendah dengan amplitudo yang sedang-tinggi sehingga kemungkinan akan menjadi gangguan tidur pada pasangan, anak atau roommate.

Bagi pendengkur sendiri mungkin tidak merasakan apa-apa namun apabila dengkuran yang disertai timbulnya gejala gejala di bawah ini, patut diwaspadai. Karena gejala dengkuran patologis ini berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Sindrom ini disebut Obstructive Sleep Apneu (OSA) dengan terjemahan henti napas akibat penutupan jalan napas ketika tidur.

Biasanya dengkurannya hebat, terus menerus dan tiba pada suatu saat relaksasi menyebabkan penutupan total jalan napas dan orang tersebut berhenti bernapas. Tubuh kita hanya bertoleransi sekitar 4 menit dalam keadaan henti napas karena dalam darah gas Oksigen akan menurun dan gas Karbondiokasida akan meningkat. Penurunan Oksigen disertai Peningkatan Karbondioksida akan menjadi refleks untuk bernapas (mekanisme pertahanan tubuh) sehingga tubuh akan melakukan tarikan nafas dalam dan cepat. Karena ada blok total jalan napas, pada keadaan tarikan nafas (inspirasi) dalam maka akan terjadi fenomena tercekik dan pasien spontas terbangun dan merasakan sesak, jantung berdetak cepat dan keras (palpitasi) dan menarik nafas seperti gelagapan. Bayangkan setiap malam terjadi hal ini berulang kali dalam semalam maka akan timbul gangguan tidur yang masif dan berakibat bisa fatal.


Penderita akan merasa mengantuk yang amat sangat di pagi hari dan badan terasa lelah akibat pasien terbangun berkali kali dan sulit mencapai fase tidur dalam

Mulut sangat kering dan nyeri tenggorokan saat bangun pagi, karena pendengkur sering tertidur dengan mulut terbuka

•Sakit kepala yang mengganggu di pagi hari, •disertai kaku leher (tension headache),
•Gangguan konsentrasi, pelupa, mudah marah dan kadang depresi,
•Keringat malam,
•Tidak mendapat kesegaran saat bangun tidur,
•Disfungsi seksual,
•Mendengkur kuat,
•Sulit bangun pagi hari,
•Terbangun mendadak karena merasa tercekik (choking) dan nafas tersengal (gasping).

Pada anak, harus lebih mendapat perhatian khusus karena anak belum dapat memberitahu dengan tepat apa yang dirasakan. Gejala pada anak sebagai berikut

•Mengompol,
•Berkeringat sangat banyak,
•Gangguan konsentrasi di sekolah,
•Perilaku menarik diri dari kelompok bermainnya,
•Henti nafas,
•Gertakan gigi,
•Posisi tidur yang tak biasa, leher yang diregang (hiper-ekstensi).

Sindrom OSA sering tidak disadari karena kelaziman mendengkur tanda enak tidur. OSA kerap terjadi pada orang dengan berat badan berlebih (overweight) dengan postur leher pendek, punya kebiasaaan merokok dan konsumsi alkohol serta penderita darah tinggi. Resiko yang dapat terjadi pada pasien dengan sindrom OSA adalah Kecelakaan Lalu lintas apabila mengemudi, Stroke, Hipertensi, sakit kepala kronik dan gagal jantung.

Untuk mengetahui secara diagnostik saat ini sudah ada program Sleep Test dengan mencatat parameter tubuh saat tidur (polysomnogram) yang meliputi, aliran udara, level oksigen dalam darah, pola nafas, aktivitas listrik otak, gerakan bola mata, frekwensi jantung dan aktivitas otot-otot. Rekaman selama tidur akan memperlihatkan pola yang berubah drastis dari keadaan resting (tidur) menjadi alert (terjaga) yang terjadi dalam waktu yang cepat perubahannya dan pada saat itulah terjadi OSA. Dapat pula dihitung berapa kali “serangan” OSA terjadi dalam semalam.

Apabila sudah ditemukan maka untuk selanjutnya dapat ditangani mulai dari pemasangan alat napas mekanik selama tidur dengan alat yang disebut CPAP yang berfungsi memberi tekanan pada aliran udara sehingga tidak terjadi blok total jalan napas.

Program penurunan berat badan mutlak diperlukan. Untuk keadaan yan sangat berat tindakan modifikasi anatomi rahang sampai operasi daerah pangkal lidah kadang diperlukan.

MENDENGKUR belum tentu AMAN, malah berpotensi BENCANA !

http://http://m.kompasiana.com/post/medis/2013/02/05/mendengkur-potensi-bencana/

Mendengkur = Potensi Bencana

Oleh: Frans Abednego Barus | 05 February 2013 | 09:55 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 267 orang, minggu ini: 3820 orang, bulan ini: 267 orang, total semuanya: 761779 orang
, ,Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)