HomeBlog Okta AdityaAbout me
Jumlah pengunjung total blog :761261
United StatesUnited States
Landing page builder1277Mozilla
My Acount Facebook

My Acount Twitter

Follow @AdityaEmail_


International News Latest


Google News

Source: Google news


Top News CNN

Source: CNN



BLOG NYA OKTA ADITYA

Teraktual, Menarik, Bermanfaat, dan Terinspirasi dalam mengabarkan segala opini, ide, gagasan maupun berbagai macam pengalaman dari berbagai kalangan. Blog yang terpercaya rekomendasi Google.


Semula saya membuat blog ini dari awalnya hanya ingin menulis tentang pengalaman, pandangan, opini dan gagasan saya pribadi.

Lantas, setelah saya sering membaca berbagai opini dan gagasan para penulis lainya yang sangat inspiratif dan sangat bermanfaat, saya tergerak untuk mengeshare di blog saya, bertujuan agar sebagai catatan berguna suatu saat untuk saya sendiri dan semoga bermanfaat juga bagi siapa yang berkunjung di blog saya ini.

Semua konten rata-rata berasal dari situs http://kompasiana.com konten tulisan yang asli dan unik dari para member kompasiana, Kompasiana menyediakan sebuah wadah yang memungkin setiap pengguna Internet membuat konten berita, opini dan fiksi untuk dinikmati oleh para pengguna Internet lainnya.

Walhasil, sekitar 800 konten dalam bentuk tulisan dan foto mengalir di Kompasiana. Konten-konten yang dibuat warga juga cenderung mengikuti arus positif dan bermanfaat karena Kompasiana akan memoderasi konten-konten negatif selama 24 jam.

Nah, dari berbagai tulisan itulah saya menyaring beberapa tulisan yang saya kira wajib untuk saya simpan sendiri, sudah barang tentu tulisan yang aktual, inspiratif bermanfaat dan menarik.

Sebagai sebuah media, Kompasiana cukup unik. Karena dari sisi konten, media berslogan “sharing connecting” ini mengelola konten-konten di dalamnya layaknya sebuah media berita yang selama ini hanya diisi oleh wartawan dan editor media massa. Tapi dari sisi User Interface maupun User Experience, Kompasiana merupakan media sosial yang menyajikan dua fitur utama sekaligus, yaitu fitur blog (social blog) dan fitur pertemanan (social networking).

Itulah yang membuat Kompasiana melejit cepat menjadi website besar hanya dalam kurun waktu empat tahun. Bila sekarang Anda mengecek posisi Kompasiana di pemeringkat website Alexa.com, Anda akan melihat peringkatnya berada di posisi 30 (pernah berada di posisi 29, kadang turun ke posisi 32) di antara website-website yang diakses di Indonesia.

Di kategori website media sosial, Kompasiana berada di posisi ke-8 setelah Facebook (1), Blogspot.com (4), YouTube (5), Wordpress (7), Kaskus (9), Blogger.com (11) dan Twitter (12). Sedangkan di kategori website berita dan informasi, media warga ini berada di posisi ke-4 setelah Detik.com (8), Kompas.com (12) dan Viva.co.id (19). Posisi ini cukup kuat, karena di bawah Kompasiana masih ada Okezone.com (33), Kapanlagi.com (35), Tribunnews.com (40), Tempo.co (47), dan media massa besar lainnya.

Ke depan, dengan semakin besarnya euporia masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet dan media sosial, serta semakin besarnya pengakses internet lewat ponsel, Kompasiana mendapat tantangan besar untuk terus meningkatkan kinerjanya. Tantangan itu hanya bisa dijawab dengan menghadirkan enjin yang lebih stabil, lebih andal, lebih nyaman, lebih terbuka dan lebih sosial. Juga harus dihadapi dengan kesiapan insfrastruktur yang lebih besar dan kuat. Dan itulah yang sedang berlangsung di dapur Kompasiana jdi awal 2013.



Bagi yang suka ide gagasan, alasan, ulasan dan opini yang dekstruktif, dijamin tidak akan kecewa membaca tulisan kompasianer yang saya share di balik konten saya dibawah ini,

Selamat membaca, Semoga bermanfaat walau tidak sependapat,
Konten dan artikel selengkapnya klik tautan ini.,
Artikel dan Konten Blog :

Logika Rasio Al Qur'an bukan Karangan

. BISMILLAH

Kemungkinan ini adalah yang paling
sering dituduhkan kepada al Qur’an. Tentu
saja karena memang nabi Muhammad
adalah orang yang menyampaikan al
Qur’an. Namun bila kita memperhatikan isi
al Qur’an ada beberapa hal yang membuat al Qur’an mustahil berasal dari
Muhammad.

Gaya bahasa yang berbeda
Apabila kita membandingkan hadits-hadits
dengan ayat-ayat al Qur’an maka tidak
akan dijumpai adanya kemiripan dari segi
gaya bahasa (uslub), padahal keduanya
berasal dari orang yang sama. Akan tetapi, keduanya berbeda dari segi gaya
bahasanya. Seringkali Muhammad
membacakan al Qur’an dan sesaat
setelahnya menjelaskannya dengan
hadits. Para sahabat akan dengan mudah
membedakan mana yang al Qur’an dan mana yang hadits karena masing-masing
memiliki gaya bahasanya tersendiri. Memang bisa saja ada orang
bersandiwara dengan menggunakan dua
gaya bahasa yang berbeda dalam
pembicaraannya, namun bila dilakukan
dengan frekuensi yang tinggi pastilah akan
banyak kemiripan di antara gaya bahasa yang satu dengan gaya bahasa yang lain.

Sedangkan pada al Qur’an dan hadits
tidak ditemukan hal yang demikian.
Bahkan dengan gaya bahasa orang Arab
kebanyakan pun al Qur’an tidak memiliki
kemiripan.

Fase lengkapnya al Qur’an
Semenjak turun pertama kali sampai al
Qur’an itu lengkap menghabiskan waktu
sekitar dua puluh tiga tahun, waktu yang
cukup lama untuk menyusun sebuah
buku. Manusia pada umumnya mengalami perubahan mental. Kadang ada fase ia
gembira atau sedih. Al Qur’an disampaikan
dalam berbagai situasi, peristiwa dan
kejadian. Tentunya kondisi ini akan
mempengaruhi kualitas dari al Qur’an.
Tetapi al Qur’an tidak berubah mengikuti kondisi muhammad. Kalaulah mengikuti
kondisi muhammad pastilah di sana akan
banyak terjadi pertentangan.

Susunan Al Qur’an tidak mengikuti urutan
turunnya. Namun kita bisa merasakan
dengan jelas al Qur’an merupakan
ungkapan yang mengalir antara satu
dengan ayat lainnya. Ayat-ayat tersebut
saling berkait dalam satu kesatuan serta tersusun secara rapi dan harmonis seperti
telah direncanakan susunannya seperti itu
jauh sebelumnya.

Muhammad seorang yang buta huruf
Bila ditilik sejarah hidupnya Muhammad
sama sekali tidak pernah sempat
bersekolah. Sejak kecil telah ditinggal
orang tuanya. Sempat menjadi
penggembala kambing lalu ikut menjadi pedagang. Pekerjaan berdagang saat itu
tidak memakan waktu singkat. Dari satu
negeri ke negeri lain menggunakan unta
bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan. Di sisi lain, buta huruf bukanlah sesuatu
yang aib saat itu. Hafalan menjadi
kebanggaan. Seorang penyair yang
ketahuan menuliskan syair-syairnya akan
dicemooh lemah hafalan. Penghargaan
mereka terhadap kekuatan hafalan terus berlanjut sehingga dijadikan kriteria dalam
periwayatan hadits.

Bila dikaitkan dengan al Qur’an, al Qur’an
telah membahas berbagai aspek, baik
masalah agama, ekonomi, politik, sosial,
budaya, peradilan, bahkan mengenai
alam semesta. Hal ini menunjukkan
pembuatnya menguasai berbagai bidang keilmuan secara mendalam. Apakah
Muhammad yang buta huruf dan tidak
bersekolah memahami setiap perkara
secara mendalam lalu dengan mudah
mengkompilasikannya dalam al Qur’an.

Altruisme dan pengorbanan Muhammad
Ada banyak kisah yang menunjukkan
kebaikan Muhammad yang tinggi. Pernah
suatu ketika selendang beliau ditarik dari
belakang. Lalu orang tersebut
menyatakan ingin selendang tersebut. Lalu Muhammad memberikan selendang
itu. Di lain waktu Muhammad juga pernah
menjenguk seseorang yang sangat
membencinya ketika orang tersebut sakit.
Padahal teman-temannya sendiri belum
ada yang menjenguknya.

Di sisi lain ada banyak kisah yang
menunjukkan pengorbanan Muhammad
terhadap agamanya. Muhammad adalah
seorang pedagang kaya sebelum menjadi
nabi. Setelah menjadi nabi kekayaannya
habis untuk berdakwah. Ia pun harus menerima perlakuan buruk dari kaumnya.
Bahkan pada masa pemboikotan
Muhammad sampai memakan sendalnya
yang terbuat dari kulit unta. Pada akhir
hayatnya nabi Muhammad tidak
mewariskan apapun kepada keluarganya.

Alangkah sulit membayangkan orang
yang berbohong atas nama tuhan dengan
membuat al Qur’an melakukan banyak
kebaikan dan pengorbanan. Mengapa
tidak mengaku saja bahwa al Qur’an itu
buatannya sendiri jikalau ia memang orang baik-baik yang memperjuangkan
kebaikan versinya sendiri.

__

Kritik terhadap Muhammad
Di dalam al Qur’an terdapat beberapa
ayat yang mengkritik ketidaktepatan
tindakan Muhammad. Seperti pada ayat-
ayat berikut:

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan
berpaling, Karena Telah datang seorang
buta kepadanya. Tahukah kamu
barangkali ia ingin membersihkan dirinya
(dari dosa), Atau dia (ingin) mendapatkan
pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang
merasa dirinya serba cukup, Maka kamu
melayaninya. Padahal tidak ada (celaan)
atasmu kalau dia tidak membersihkan diri
(beriman). Dan adapun orang yang
datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
Sedang ia takut kepada (Allah), Maka
kamu mengabaikannya.” [TQS Abasa:
1-10]

Atau
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk
(membaca) Al Qur’an Karena hendak
cepat-cepat (menguasai)nya.
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Apabila kami Telah selesai
membacakannya Maka ikutilah
bacaannya itu. Kemudian, Sesungguhnya
atas tanggungan kamilah penjelasannya.
[TQS al Qiyamah: 16-19]

Jika memang Muhammad yang membuat
al Qur’an tidaklah masuk akal bila ia
mengkritik diri sendiri atas keputusan yang
ia telah ambil lalu mengabadikannya
dalam al Qur’an. Hanya yang perlu diperhatikan bahwa
yang dikritik al Qur’an adalah
ketidaktepatan pemilihan sikap yang
diambil oleh nabi Muhammad bukan
kesalahan yang berhukum haram karena
nabi Muhammad tidak pernah melakukan dosa (maksum). Apa salahnya berdakwah
ke pembesar Quraisy? Bukankah beliau
diperintahkan berdakwah kepada
siapapun. Hanya saja ketika ada orang
yang bersedia didakwahi tentunya tidak
tepat apabila tidak mendahulukan orang yang bersedia. Perkara-perkara seperti itu
disebut khilaful aula (menyelisihi yang
terbaik)

Tertundanya jawaban
Kita seringkali menjumpai kondisi di mana
Muhammad ditanyai sahabatnya
mengenai satu perkara atau ada suatu
peristiwa yang perlu dikomentari segera.
Tetapi tidak semuanya langsung beliau jawab, ada pula yang ditunda. Bahkan pernah suatu ketika beliau ditegur
oleh Allah dalam al Qur’an karena
menjanjikan jawaban atas pertanyaan
seorang sahabat keesokan harinya.

Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan
tentang sesuatu: “Sesungguhnya Aku
akan mengerjakan Ini besok pagi, Kecuali
(dengan menyebut): “Insya Allah”. dan
ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa
dan Katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk
kepada yang lebih dekat kebenarannya
dari pada ini”. [TQS al Kahfi: 23-24]

Menurut sebuah riwayat, ada beberapa
orang Quraisy bertanya kepada nabi
Muhammad saw. tentang roh, kisah
ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah
Dzulqarnain, lalu beliau menyuruh mereka
datang besok pagi kepadaya agar beliau ceritakan. Saat itu beliau tidak
mengucapkan Insya Allah (artinya: jika
Allah menghendaki). Tetapi sampai
beberapa hari wahyu tidak pula datang
untuk menceritakan hal-hal tersebut dan
nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai
pelajaran kepada Nabi. Jika saja beliau
yang membuat al Qur’an, untuk apa beliau
menangguhkan jawabannya beberapa
saat.

-Islam menjawab tuduhan


Laporan : Okta Aditya

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE

Tinggalkan Pesan Chat
Chat-icon 1







Online saat ini : 1 orang, hari ini: 1277 orang, minggu ini: 3302 orang, bulan ini: 24493 orang, total semuanya: 761261 orang
, United StatesUnited States,Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)

Pair of Vintage Old School Fru