Pair of Vintage Old School Fru
HomeBlog Okta AdityaAbout me



Blog Nya Okta Aditya

Blog Aktual Berisi Berbagai Opini, Gagasan, Ide dan Ulasan tentang isu-isu yang lagi hangat dan berkembang. Blog kumpulan berbagai berita aktual dari berbagai kalangan. Dan juga Tulisan-tulisan yang sangat menarik dan bermanfaat dari hasil pengalaman seseorang yang saya share disini.

Blog Terpercaya Rekomendasi Google.

Selamat menikmati, semoga anda senang.


K O N T E N B L O G :


Klik tautan ini untuk melihat konten blog secara lengkap.

Tags: Fiksi, Filsafat, Gaul, muda

Cinta Satu

Aku sadar, sejak awal seharusnya tak kumulai kisah ini, bukan kisah tentangku, bukan pula kisah tentangmu, tapi ini kisah tentang kita.

Hingga saat ini aku tak mengerti sejak kapan kisah ini kita awali, semua yang terjadi begitu tak terprediksi, yang kita tahu lambat laun waktu mengiringi hati dan kita mulai saling jatuh hati. Awalnya hati tak pernah sadari karena asa terselip diantara sunyi, yang aku tahu kita selalu berbagi. Waktu terus berpacu bersama detak detiknya merambah hati kita yang selalu habiskan waktu bersama namun rasanya itu tak cukup tuk menyimpulkan bahwa itu adalah cinta.

Tiba waktunya kau tinggalkan aku dalam waktu lama, bukan karena maumu atau mauku tapi karena memang semestinya. Awalnya aku rasa itu biasa, namun kini kurasa ada yang hilang setiap kutiti hari, ada ruang hati yang tak terisi saat kau tak disini, terbias sendu payungi kalbu karena kini aku rasa rindu. Tak pernah kuucap rindu padamu meski sesak menunggu dirimu dibatas waktu, bukan gengsi atau khawatir kau tak berbalas rindu, tapi karena tahu bahwa kita takkan satu karena satu.

Kau pun selalu bungkam, namun pancaran sinar matamu tak mampu berkilah sadari adanya asa cinta. Pernah kudapati kau sendu menungguku karena hariku tersita tak dapat bersamamu, bahasa tubuhmu isyaratkan bahwa kau cemburu. Tak pernah nyata kau tunjukan perhatianmu karena kutahu kau tak ingin tumbuhkan harap dihatiku. Kau pun begitu, sama denganku, tahu bahwa kita takkan satu karena satu.

Sering kita bertukar kisah, merangkai cerita, membuai kita dalam melodi tawa dan rasa bahagia. Tak jarang pula kita berbagi saling menerjemahkan arti dari keyakinanku dan keyakinanmu, dan dalam diam kita menyadari ada sisi yang tidak mungkin saling menyatu. Kita berpura-pura dalam tawa, tutupi luka jiwa yang menganga karena perbedaan agama. Kita bukanlah jiwa yang diciptakan Tuhan untuk hidup saling mendampingi. Sekuat apapun hati hindari, sekeras apapun hati mengelak bahwa kita tak saling jatuh hati, kenyataan tetap tak bisa dipungkiri. Meskipun begitu, aku yakin Tuhan tlah siapkan rencana indah untuk kita dijalan yang berbeda dan disanalah kita dinanti oleh belahan jiwa yang telah Tuhan tetapkan sejak kita masih ada dalam rahim ibunda. Jalan kita masih panjang cintaku, meski aku dan kamu takkan satu karena satu.


http://m.kompasiana.com/post/cermin/2013/03/09/aku-kamu-takkan-satu-karena-satu/

Aku, Kamu, Takkan Satu Karena Satu

Oleh: Nur Annisa | 09 March 2013 | 18:21 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Follow @AdityaEmail_ 1