Teya Salat
HomeBlog Okta AdityaAbout me

United States

Blog Nya Okta Aditya

Blog Aktual Berisi Berbagai Opini, Gagasan, Ide dan Ulasan tentang isu-isu yang lagi hangat dan berkembang. Blog kumpulan berbagai berita aktual dari berbagai kalangan. Dan juga Tulisan-tulisan yang sangat menarik dan bermanfaat dari hasil pengalaman seseorang yang saya share disini.

Blog Terpercaya Rekomendasi Google.

Selamat menikmati, semoga anda senang.


K O N T E N B L O G :


Klik tautan ini untuk melihat konten blog secara lengkap.

Sifat Penulis

Buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Buku adalah guru terbaik karena buku akan memberikan semua isinya kepada pembacanya. Buku tak pernah marah meskipun dibanting, bahkan dibakar pemiliknya. Namun, sungguh teramat disayangkan jika buku hanya tersimpan rapi dan utuh di lemari tanpa disentuh oleh pemiliknya. Semata karena keengganan membaca, apalagi belajar menulisnya. Kalimat-kalimat itulah yang sering saya sampaikan kepada hadirin kegiatan kepenulisan di manapun berada.

Sebenarnya tidaklah sulit menjadi penulis buku. Satu syarat yang harus dimiliki dan dipenuhi adalah ketekunan. Namun, memang sangat sulit menjadi pribadi yang tekun tersebut. Agar kondisi itu berubah menjadi lebih baik, mungkin pengenalan kelebihan dan kekurangan menulis buku perlu terurai di sini. Saya menemukan lima kelebihan kekurangan menulis buku.

Kelebihan Menulis Buku

Ada lima kelebihan yang dimiliki manakala kita gemar menulis buku, yaitu pikiran selalu segar, kantong selalu terisi, ilmu selalu bertambah, memiliki banyak teman, dan memanen kebaikan.

Kelebihan pertama adalah pikiran selalu segar karena pikiran di otak akan tersirkulasi dengan baik. Otak tidak beku tetapi mencair setiap saat dibutuhkan sehingga teramat jarang ditemukan penulis buku mengidap penyakit berbahaya.

Kelebihan kedua adalah sehat kantong. Penulis buku akan mendapatkan banyak keuntungan materi dari buku yang ditulisnya. Duit itu dapat berasal dari royalti atau jual beli naskahnya. Selagi masih dianggap bernilai jual oleh penerbit, buku itu pasti masih dicetak dan itu berarti bahwa penulisnya akan diberikan hak-haknya.

Kelebihan ketiga adalah ilmu selalu bertambah. Untuk mendapatkan ide-ide segar, penulis buku pasti gemar membaca buku. Tidak ada buku yang jelek dan tidak ada pula buku yang sempurna. Sesama buku pastilah saling menginspirasi.

Kelebihan keempat adalah banyak teman. Jelas teman akan berdatangan karena teman itu mengenal penulis melalui bukunya. Biasanya pembeli dan atau pembaca buku akan mem-browsing si penulis untuk mengetahui identitasnya. Begitu identitas diperoleh, biasanya pembaca dan atau pembeli itu akan menghubungi melalui beragam piranti, seperti tweeter, facebook, telepon, email, dan media sosial lainnya. Penulis buku pasti memiliki banyak kawan.

Kelebihan kelima adalah memiliki banyak kebaikan. Penulis buku bukanlah pribadi yang kikir, pelit, bin bakhil ilmu. Dengan ringan kaki dan tangan, penulis buku pasti gemar berbagi ilmu dan rezeki. Bagi penulis buku, ilmu tidak akan habis atau berkurang manakala dibagikan. Selain itu, penulis pun tak pernah berpikir kompetitif alias dianggap bersaing. Setiap penulis sudah memiliki penggemar sehingga tak mungkin terjadi persaingan di sana. Maka, efek penulis buku pasti diberikan banyak kebaikan dari Allah SWT dan juga sesamanya.

Kekurangan Menulis Buku

Ada lima kekurangan untuk menulis buku, yaitu memiliki sifat tercela, malas membaca, miskin bahasa, resisten terhadap kritik, dan inkonsistensi genre. Sifat tercela yang sering dimiliki penulis buku adalah mencuri atau memplagiat karya orang lain dan sombong. Banyak penulis mencuri karya orang lain sehingga orang lain dirugikan. Sombong pun kadang dimiliki sehingga ia sering beranggapan bahwa bukunya adalah karya terbaik dan tidak memiliki kekurangan.

Kekurangan kedua adalah malas membaca. Jelas ini akan menjadi kekurangan yang fatal karena tulisannya nanti akan miskin informasi dan dangkal eksplorasi keilmuannya.

Kekurangan ketiga adalah miskin bahasa. Kondisi ini sering terjadi sehingga mengakibatkan repetisi atau perulangan secara berlebihan.

Kekurangan keempat adalah resisten terhadap kritik. Karena telah beranggapan bahwa karyanya sudah sempurna, penulis pun enggan menerima kritikan dari pembaca. Gejala dan kebiasaan ini sering terjadi pada penulis pemula sehingga sering bukunya pun tak laku dijual.

Kekurangan kelima adalah inkonsistensi genre atau jenis buku. Tidaklah mungkin seorang penulis buku akan menekuni semua jenis buku. Ibarat dokter umum, kondisi ini jelas akan merugikannya. Pembaca tidak akan menemukan spesialisasi atau kekhususan dari karya-karyanya. Oleh karena itu, sebaiknya penulis buku memilih dan menentukan jenis buku yang akan ditulisnya. Tidak perlu iri kepada penulis lain yang mungkin bukunya laris manis di pasaran.

—

Sejak 2006 hingga kini, alhamdulillah, saya fokus menekuni profesi sebagai penulis buku nonfiksi, khususnya buku teks dan pengayaan. Banyak manfaat didapatkan usai menulis buku. Tak sekadar perolehan materi tetapi lebih kepada pemerolehan kepuasan batin. Jika ilmunya berguna bagi orang lain, tidaklah pengorbanannya itu tersia-siakan karena Allah SWT sudah berjanji bahwa Dia akan meninggikan derajat orang-orang berilmu.

Lalu, pernahkah kita berjumpa penulis buku yang miskin segalanya? Semoga tulisan menginspirasi….!!!

http://m.kompasiana.com/post/buku/2013/03/09/kelebihan-dan-kekurangan-menulis-buku/

Kelebihan dan Kekurangan Menulis Buku

Oleh: Johan Wahyudi | 09 March 2013 | 11:56 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Follow @AdityaEmail_ 1