XtGem Forum catalog
HomeBlog Okta AdityaAbout me



Blog Nya Okta Aditya

Blog Aktual Berisi Berbagai Opini, Gagasan, Ide dan Ulasan tentang isu-isu yang lagi hangat dan berkembang. Blog kumpulan berbagai berita aktual dari berbagai kalangan. Dan juga Tulisan-tulisan yang sangat menarik dan bermanfaat dari hasil pengalaman seseorang yang saya share disini.

Blog Terpercaya Rekomendasi Google.

Selamat menikmati, semoga anda senang.


K O N T E N B L O G :


Klik tautan ini untuk melihat konten blog secara lengkap.

Sengkuni Dan Anas

Dari sebuah tayangan televisi swasta, Anas Urbaningrum mengaku tengah serius membaca kisah epik Mahabharata dan mempelajari tokoh Sengkuni. Di tengah pertemuan dengan beberapa kader HMI selepas pulang dari Cikeas malam kemarin (8/2), Anas menyinggung lagi kisah perang besar antar-saudara itu dan menekankan untuk membaca soal “Sengkuni”.

Entah benar atau tidak Anas memang sedang getol membaca buku itu atau ini sebagai perlambang paling taktis untuk dicuatkan tentang orang-orang yang mirip “Sengkuni” sedang bicara soal pelengseran dirinya. Siapa dan di mana Sengkuni-Sengkuni itu? Prahara Partai Demokrat pun sudah menjadi sengkarut yang ditengarai melibatkan Sengkuni, para Kurawa, dan para Pandawa.

Sengkuni atau Sangkuni adalah tokoh yang dikisahkan sebagai paman pengasuh para Kurawa dengan sikap sangat menyebalkan sebagai biang kerok dari segala permusuhan. Ia tidak menonjol sebagai tokoh utama, tetapi kelicikannya menjadi picu perang besar yang melibatkan Pandawa versus Kurawa yaitu Bharatayudha–perang selama 18 hari demi kekuasaan. Posisinya sebagai penasihat Duryudana (pemimpin para Kurawa) membuat Sengkuni mampu menancapkan ide-ide permusuhan, salah satunya yang terkenal adalah pertandingan dadu sehingga membuat para Pandawa harus kehilangan kerajaan mereka, Indraprastha.

Ada apa dengan Sengkuni? Sebuah simbolisasi kah bahwa Anas kini tengah menghadapi seorang Sengkuni di tubuh partainya sendiri? Jika Anas memosisikan dirinya sebagai Pandawa, lalu siapa Sengkuni yang dimaksud dalam “peperangan besar” politik yang disebut-sebut sebagai “kekuatan besar” pula. Sebuah sindiran yang keras untuk menyebut lawan Anas adalah para Kurawa yang haus kekuasaan tersebab bujuk rayu Sengkuni. Saya jadi penasaran tentang lakon SBY dalam kisah Mahabharata ini yang sedang dipelajari Anas.

Imajinasi dengan simbolisasi wiracarita ini memang bisa melambung ke mana-mana meski kita tidak dapat mendalami entah mengapa Anas menekankan tokoh Sengkuni sebagai “tokoh idola”-nya untuk diberi tahu kepada publik dan kepada orang-orang terdekatnya sebagai patut dipelajari. Baca Mahabharata dan ayo belajar soal Sengkuni!

Kita tidak menafikan bahwa “Sengkuni” memang ada dalam kehidupan kita, apalagi dalam kehidupan para politikus kini. Setiap orang bisa menjadi Sengkuni dan setiap orang pun bisa mengklaim seseorang itu mirip Sengkuni. Sengkuni adalah biang kerok sekaligus kambing yang benar-benar hitam bagi sebuah picu permusuhan yang melibatkan perang saudara. Dalam kisah Mahabharata, ia tampil seperti orang yang tak berdosa dengan penuh kearifan. Ia memosisikan diri sebagai paman yang baik serta mengayomi para keponakan yang diasuhnya.

“Sengkuni” juga hadir pada wiracarita masa kini. Karena itu, selain membaca Mahabharata, Anas saya sarankan juga membaca Senopati Pamungkas karya Arswendo Atmowiloto dan Nagabumi karya Seno Gumira Adjidarma jika memang sedang memosisikan diri menghadapi perang besar dan hendak menjadi pendekar. Sekalian mempelajari tokoh-tokoh mirip “Sengkuni” di sana dan bagaimana tokoh-tokoh itu dapat dilumpuhkan pada “hari terakhir”–seperti kematian Sengkuni yang mengenaskan di akhir Bharatayudha.

Ayo belajar tentang “Sengkuni”![]

http://m.kompasiana.com/post/politik/2013/02/09/ayo-belajar-tentang-sengkuni/

Ayo Belajar tentang “Sengkuni”

Oleh: Bambang Trim | 09 February 2013 | 08:18 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Follow @AdityaEmail_ 1