Boleh dibilang Jokowi, Gubernur Jakarta saat ini yang juga adalah mantan Wali Kota Solo adalah pejabat yang jauh dari caci-maki dari warga yang dipimpinnya. Pun oleh lawan politik dan pengritiknya.
Berbeda jauh dengan para anggota DPR dan presiden atau Aceng Fikri, Bupati Garut misalnya. Dimana tidak pernah sepi dari caci-maki atau hujatan.
Apa jurus andalan Jokowi agar tidak dicaci warganya sendiri?
Pada kesempatan memberikan arahan kepada para perangkat kerja Pemprov DKI di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (6/2/2013). Jokowi mengatakan, bahwa aparat pemerintah selayaknya memiliki kinerja dan kualitas layanan yang baik.
Produktivitas yang dapat diandalkan, manajemen yang solid, dan memiliki visi ke depan, manajamen SDM yang efektif, inovatif, dan peduli pada masyarakat.
Dengan jurus-jurus itu diharapkan akan terbangun reputasi yang positif di mata masyarakat akan kinerja para aparat.
Bila hal ini sudah terbangun akan dapat mengubah persepsi masyarakat selama ini terhadap reputasi aparat pemerintah yang negatif. Lamban dan mempersulit.
Kedekatan aparat pemerintah dengan warga pun merupakan hal yang penting. Karena akan menciptakan saling kesepahaman.
Pemerintah memahami kekurangan dan kesulitan warganya. Begitupun sebaliknya, sehingga warga tidak akan main caci kepada aparat.
Jokowi memberikan contoh saat terjadi banjir beberapa waktu lalau. Walaupun penanganannya belum sempurna. Tapi karena semua aparat mau turun dan bekerja. Tidak muncul keluhan yang berlebih. Apalagi caci-maki dari warga.
Karena di sini muncul pengertian dari warga sendiri. Tidak mungkin Jokowi-Ahok sebagai pemimpin baru di Jakarta dapat membebaskan banjir dari Jakarta secepatnya.
Melihat keduanya mau langsung turun membantu, warga pun sudah merasa terhibur. Mana ingat mencaci lagi.
Memang jurus yang ampuh, Pak! Sudah terbukti manjur
http://m.kompasiana.com/post/sosok/2013/02/06/jurus-jokowi-agar-tidak-dicaci-warga-sendiri/
Jurus Jokowi Agar tidak Dicaci Warga Sendiri
Oleh: Katedrarajawen | 06 February 2013 | 15:18 WIB