Old school Swatch Watches
HomeBlog Okta AdityaAbout me

United States

Blog Nya Okta Aditya

Blog Aktual Berisi Berbagai Opini, Gagasan, Ide dan Ulasan tentang isu-isu yang lagi hangat dan berkembang. Blog kumpulan berbagai berita aktual dari berbagai kalangan. Dan juga Tulisan-tulisan yang sangat menarik dan bermanfaat dari hasil pengalaman seseorang yang saya share disini.

Blog Terpercaya Rekomendasi Google.

Selamat menikmati, semoga anda senang.


K O N T E N B L O G :


Klik tautan ini untuk melihat konten blog secara lengkap.

Media Yang Tak Lagi Demokrasi

Terlepas dari pro kontra penangkapan LHI yang menjadi primadona di media masa akhir-akhir ini saya tetap mengapresiasi langkah yang telah di ambil KPK tersebut. Tapi sadar atau tidak ternyata kita semua telah digiring pada masalah yang sebenarnya tak terlalu wah itu. Ya, apa wah nya kasus korupsi 40 Milyar? toh selama ini kita sudah mendengar banyak kasus korupsi yang ngebuat kita menelan ludah pahit bukan?.

Yang paling unik dari kasus LHI ini sebenarnya ada pada si perempuan sexy-nya. Sebuah paradoks ketika seseorang yang di nilai sangat religius ternyata tertangkap oleh KPK sedang mencicipi daging mentah. Bagi saya pribadi, justru disinilah letak sexy nya pemberitaan kasus LHI ini, bukan pada nominal yang dilahap oleh sang presiden PKS ini. Kalau soal nominal malah saya dan teman-teman di daerah pernah mengawal kasus makan uang yang lebih besar, mungkin kompasianer juga pernah mendengar kasus mantan bupati Pandeglang yang melahap uang rakyat sebera 200 Milyar sebagai dana pinjaman dari Bank BJB untuk pembangunan di Kab. Pandeglang. Ratu Atut Choisyah yang merupakan Gubernur Banten malah pernah menggelontorkan dana hibah yang di indikasi dialirkan sebagai dana kampanye dengan nominal yang lebih wah dari kasus LHI ini. Jadi, kalau LHI ditangkap KPK kareha terindikasi melakukan kasus suap 40M, saya sudah tidak kaget lagi. Toh tujuan dari manusia-manusia bangsat itu masuk partai pun memang untuk korupsi ko.

Melihat latahnya media memberitakan kasus LHI bagi saya ini sangat miris. Semua media menjadikannya headline. PKS habis di politisasi dengan berbagai kepentingan. Saya sebenarnya tak peduli dengan politisasi yang dilakukan kepada PKS, di dunia politik toh itu semua menjadi wajar adanya. Siapa punya kesalahan, jangan harap dapat ampun dari lawan politiknya. Tapi sadar atau tidak kita sebagai penikmat media ternyata telah di seret paksa kepada satu kasus yang menurut saya tak begitu wah ini. Sekarang, berapa banyak masyarakat Indonesia yang tahu skandal pajak keluarga Cikeas?. Berapa banyak media yang mengangkat berita ini?. Dan pada akhirnya berita yang sebenarnya bisa lebih menghebohkan inipun tergilas habis oleh pemberitaan LHI dan daging mentahnya. Inlah kemudian yang membuat saya miris melihat media saat ini. Media tak lebih dari sebuah korporasi mencari keuntungan.

Media sebagai salah satu instrument dalam penegakan demokrasi sepertinya sudah mandul. Tak mampu lagi berbicara atas nama independensi dan kebutuhan akan informasi khalayak. Siapa punya duit, dialah yang akan naik cetak. Siapa kuasa, dialah yang akan jadi kesohor. Pemberitaan apa yang dikupas tuntas oleh media? NOL. Century kemana?, Kasus Hambalang?, Susno Duaji?, Rekening gendut pejabat Polri?. Bahkan kasus kemanusiaan yang luar biasa dahsyat yaitu LUMPUR LAPINDO seolah raib begitu saja. Media tak lebih dari kacung-kacung dajal pemilik modal.

Media seharusnya mampu menempatkan diri pada posisi yang benar. Keuntungan tentu menjadi sebuah resiko yang harus ada ketika melakukan sebuah usaha, namun jika keinginan memperoleh keuntungan besar itu tanpa di imbangi dengan nilai-nilai independensi yang memang menjadi kunci bagi pewarta justru itulah yang akan menghancurkan bangsa ini. Tak percaya?, silahkan anda resapi sendiri.

Mengutip salah satu pepatah orang bijak ” Jika kau ingin menguasai dunia, maka kuasailah media”.

http://http://m.kompasiana.com/post/mainstream-media/2013/02/04/media-latah-pajak-keluarga-cikeas-tak-naik-cetak/

Media Latah, Pajak Keluarga Cikeas Tak Naik Cetak

Oleh: Haedi Sendiri | 04 February 2013 | 20:46 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Follow @AdityaEmail_ 1