80s toys - Atari. I still have
HomeBlog Okta AdityaAbout me



Blog Nya Okta Aditya

Blog Aktual Berisi Berbagai Opini, Gagasan, Ide dan Ulasan tentang isu-isu yang lagi hangat dan berkembang. Blog kumpulan berbagai berita aktual dari berbagai kalangan. Dan juga Tulisan-tulisan yang sangat menarik dan bermanfaat dari hasil pengalaman seseorang yang saya share disini.

Blog Terpercaya Rekomendasi Google.

Selamat menikmati, semoga anda senang.


K O N T E N B L O G :


Klik tautan ini untuk melihat konten blog secara lengkap.

kuliah Bukan Segalanya

Pendidikan formal dalam kehidupan kita memang
sangat penting. Tentu kita akan bangga bila
mampu mencapai gelar impian. Namun tak
semua keluarga di Indonesia mampu membiayai
anak anaknya sekolah apalagi kuliah, kecuali si
anak mendapat beasiswa. Di Indonesia biaya
pendidikan sangat mahal, walau katanya SD, SMP
gratis tetap saja banyak uang sampingan yang
harus dibayar oleh murid. Apalagi biaya kuliah
mahalnya bukan main. Jika kita tak mampu kuliah
bukan berarti akhir segalanya. Banyak jalan
menuju Roma asal kita mau berusaha. :-)

Saya tak ingin membandingkan orang orang luar
negeri yang sukses walau tak lulus kuliah seperti
Bill Gates atau Mark Zuckerberg karena di Amerika
dan Australia (entah di negara lain) kesempatan
kuliah itu terbuka untuk mereka yang tak punya
dana. Pemerintah setempat memberikan student
loan selama kuliah dan siswa harus
mengembalikan dengan cara mencicil jika sudah
mencapai gaji tertentu. :-) :-D

Di Indonesia banyak orang orang sukses dan
terkenal padahal mereka tidak sekolah tinggi dan
tak lulus kuliah. Seperti Buya Hamka , Andy F
Noya, Andrie Wongso dll. Tentu tak mudah
mencapai kesuksesan lalu menjadi orang terkenal.
Mereka yang saya sebutkan hanya sekedar contoh
saja. -_-

Menurut pemikiran saya yang sederhana , jika
kehidupan dan tingkah laku seseorang hari ini
lebih baik dari kemarin maka saya menganggap
itu sebuah kesuksesan. :(

Dulu anak saya yang kedua pernah menyesali
mengapa kami ortunya ngga bisa biayai kuliah.
Kami besarkan hatinya bahwa selama kita mau
belajar dan kerja keras, tanpa kuliahpun bisa cari
uang. Lulus Sekolah Tehnik Menengah, lalu bekerja
di salah satu bank swasta mengurus mesin diesel.
Terjadi PHK, ia jadi pedagang kaki lima, berjualan
kartu ucapan dan album photo buatan sendiri. :(

Bekerja di Amerika selama 4 tahun, dari tukang
bersiin meja, waiter, kitchen helper disebuah resto
Jepang sambil belajar membuat Sushi. Kini ia
menjadi Sushi Chef di Jakarta dan sangat
menikmati pekerjaannya dan tak lagi menyesal
karena tak kuliah. :-)

Saya sendiri hingga kini masih terus belajar
karena dulu tak pernah sekolah tinggi. Beruntung
sejak SD saya suka bahasa Inggris walau saat itu
tak mampu kursus bahasa Inggris.
Inilah pekerjaan pekerjaan yang sudah saya jalani :

TUKANG JAHIT :

Menjadi ibu rumah tangga tak menghalangi saya
untuk belajar mencari ilmu dan uang demi
membantu suami. Kebetulan tetangga dekat
rumah seorang penjahit pakaian. Saya tawarkan
tenaga untuk membersihkan rumahnya asal saya
diajari membuat pakaian. Dalam 3 bulan saya
pandai menjahit baju. Saya tawarkan gratis pada
tetangga yang ingin bikin baju asal mengganti
uang benang. Alhamdulilah langganan makin
banyak, kebanyakan ibu ibu sekitar rumah. Saat
hamil 9 bulan dibulan ramadan saya masih
menjahit hingga melahirkan. Cita cita bekerja
dikantor masih terpendam tapi tak pernah pudar.

MENGURUS ADMINISTRASI RINGAN DISEBUAH
KLUB ORANG ASING

Saya bekerja pada Gary orang Inggris yang
bekerja di perusahaan minyak asing. Ia juga
membuka usaha kecil seperti coffee shop di
Jakarta Pusat. Di situ ada perpustakaan juga TV
besar untuk memutar video. Buka sore hari dari
jam 4 hingga jam 10 malam. Pelanggan
kebanyakan guru guru bahasa Inggris yang relax
sejenak sambil baca buku, nonton video dan
minum kopi. Tugas saya menyusun buku buku,
jadi kasir dan mencatat buku apa saja yang
dipinjam pelanggan.
Setiap sore sebelum coffee shop buka saya sering
melihat Gary mengetik di komputer. Saya berdiri
dibelakangnya sambil dalam hati berkata ” Enak
kali ya kalau saya bisa menggunakan komputer.”

Ternyata Gary memperhatikan tingkah laku saya
hingga suatu hari ia bertanya ” Kamu mau belajar
komputer?” Wah kebetulan sekali, pucuk dicinta
ulam tiba. Sejak itu setiap sore dari jam 3 hingga
jam 4 saya diajari cara menggunakan komputer
( Apple). Setelah 1 bulan Gary memutuskan
untuk membiayai saya kursus komputer khusus
untuk sekretaris. Selesai dalam waktu 6 bulan ,
sayapun mendapat tugas baru. Setiap hari
Minggu, saya bekerja selama 2 jam di rumah Gary
di Kemang. Pekerjaan saya mengetik laporan yang
ditulis tangan dan dibekali kamus bahasa Inggris
khusus perminyakan. Setelah makan siang
sayapun pulang. Gaji waktu itu 100.000 rupiah
( kerja hanya hari Minggu saja) plus makan siang
dan ongkos taxi pulang pergi. Gary bukan hanya
seorang atasan tapi juga sahabat. Sayang Gary
harus kembali ke Inggris karena kontrak kerja
selesai. :D

JADI PENGAWAS SAMPAH SWASTA DI DKI :

Lalu saya bekerja lagi pada John ( samaran) ,
orang Inggris juga yang mengurus sampah
swasta di DKI. Tugas saya mengawasi
pengangkutan sampah di DKI khusus Jakarta
Pusat. Jam 6 pagi saya sudah berada di posko
Monas, lalu ikut truk sampah berkeliling
mengangkut sampah. Bau dan kotornya tak
terkira. Teringat ketika Ibu Tien melambaikan
tangan sambil tersenyum melihat saya naik turun
truk sampah. Jika sampah sudah penuh,
langsung kami berangkat ke ketempat
pembuangan akhir di Bantar Gebang, kadang
makan siang di sana dengan semangkok bakmi
ditemani lalat lalat yang berterbangan. Untung
ngga pernah sakit. Kami bekerja hingga jam 3
sore lalu kembali ke posko di Monas.

Suatu hari saya diajak makan malam oleh John
disebuah hotel mewah. Lalu saya diminta
menghadap istrinya yang punya sekolah bahasa
Inggris. Sayapun diterima bekerja di sana sebagai
staff administrasi. Guru guru yang mengajar
semuanya orang asing. Maka bertambah lagi
kemampuan bahasa Inggris saya. Walau gaji kecil
yang penting dapat ilmu. Cita cita saya bekerja di
kantor tercapai sudah walau saya tak pernah
kuliah. ;)

Ketika ada dana sedikit, saya ambil kursus
accounting di LPK Trisakti (6 bln) dan dapat
sertificat. Lalu kursus Bahasa Inggris Business ,
Manchester . UK (kursus jarak jauh), selesai
dalam 2 tahun dan dapat diploma.

Sempat jadi pengusaha kecil, usaha kost kost an
didekat kampus Bina Nusantara, internet cafe,
dealer motor, jual beli mobil bekas, travel agent.
Krisis ekonomi perlahan tutup satu satu. Mulai
sering ke Amerika menengok anak anak, sambil
jadi kuli, di resto, panti jompo, percetakan koran,
garment dan terakhir di pharmacy jalankan mesin
pembuat kapsul. :-)

Alhamdulilah , pekerjaan terbaik dalam hidup saya
adalah bekerja sebagai Admin Officer di sebuah
kantor penerbangan UAE. Gaji sangat lumayan,
budget kaca mata AED 1500/th, free apartement,
free medical, free return ticket setahun sekali plus
cuti 25 hari dengan gaji penuh. Saya terus belajar
sambil bekerja. Tugas saya mengurus administrasi,
dan melakukan transaksi pemesanan/ pembelian
spare parts pesawat, dari mengirim RFQ ( Request
For Quotation ) ke beberapa suppliers di USA dan
Eropa, transfer dana, hingga spare parts diterima.

Sungguh pekerjaan yang penuh tantangan dan
membutuhkan ketelitian serta kesabaran, tapi
saya sangat menikmatinya. Kontrak kerja pertama
dua tahun lalu unlimited, berhubung saya
menikah dan suami tak mau pindah ke UAE, maka
saya mengundurkan diri. :(

Jika saya menengok ke belakang, koq aneh ya
saya tak pernah bekerja di perusahaan Indonesia.
Mungkin karena saya ngga punya titel sarjana. di
Indonesia ngga penting pengalaman, yang
penting muda dan sarjana. :(

Kini saya tinggal di Australia dan sedang menuntut
ilmu. No one is too old to learn isn’t? Teringat
kata kata bijak tentang belajar .

” Orang orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu, orang orang yang masih terus
belajar akan menjadi milik masa depan” (Mario
Teguh)

” Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China”

” Belajarlah dari buaian hingga keliang kubur”

Insya Allah jika selesai sekolah dan suami
mengizinkan saya akan bekerja lagi. Di Australia
tak mengenal batas usia kerja , tak boleh ada
diskriminasi fisik atau warna kulit, selama kita
mampu, rajin dan mau belajar insya Allah akan
dapat pekerjaan. :')

Menurut pendapat saya, jangan pernah menyesali
diri ketika kita tak mampu sekolah tinggi. Berdoa,
belajar, berusaha keras dan jangan malas. Insya
Allah dimana ada kemauan pasti ada jalan. :( :) :-( :-) :D :P :p <3 :')


_____

Sumber http://m.kompasiana.com/post/catatan/2013/01/03/pekerjaanku-dari-tukang-jahit-di-indo-hingga-admin-officer-di-uae/

Tak Mampu Kuliah Bukan Akhir Segalanya
Oleh: Fey Down | 03 January 2013 | 00:49 WIB

Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Follow @AdityaEmail_ 1